Ibu Kota Kebanjiran, Hentikan Salahkan Bogor

BOGOR, RADARSUKABUMI.com – Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya beberapa hari terakhir rupanya membuat Ibu Kota kebanjiran. Sedikitnya ada 200 RW atau ribuan rumah yang ikut terendam.

Namun lagi-lagi di balik bencana yang melanda Ibu Kota tersebut, Bogor selalu menjadi kambing hitam dengan alih-alih ‘Kiriman dari Bogor’.

Bacaan Lainnya

Hal itu membuat masyarakat Bogor bereaksi keras atas segala tudingannya yang ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang dianggap tidak dapat mengendalikan banjir dari hulu.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Agus Salim, meminta seluruh masyarakat dan pejabat-pejabat yang ada di DKI Jakarta untuk bermuhasabah diri. Sebab, menurutnya, momen musibah itu jangan dijadikan tempat untuk saling hujat.

“Lagian juga curah hujan di sana kan memang tinggi, sehingga tidak serta-merta ini karena kiriman,” kata Agus Salim kepada Metropolitan (Radarsukabumi.com grup), Selasa (25/2).

Secara tegas, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta masyarakat Jakarta berhenti menyalahkan Bogor jika wilayahnya terkena banjir. Ia mengungkapkan, Pemkab Bogor sesungguhnya sudah berupaya sekuat tenaga membantu Jakarta dalam menanggulangi masalah banjir.

“Setop! Jangan salahkan Bogor. Semua pihak punya andil untuk mengatasi persoalan banjir ini,” tegas Agus.

Dengan dilakukannya perbaikan sistem irigasi, penataan di kawasan hulu dan rencana pembuatan waduk di beberapa titik merupakan bentuk keseriusan Pemkab Bogor dalam membantu Jakarta menanggulangi masalah banjir.

Agus juga mengaku sedih ketika mengetahui bahwa bantuan provinsi yang diberikan DKI Jakarta untuk Kabupaten Bogor hanya Rp5 miliar.

“Ketika banjir, ini selalu disalahkan. Tetapi ketika diminta ikut berpartisipasi, malah begitu. Tetapi kita saat ini sedang berkomunikasi, mudah-mudahan bisa bertambah bantuannya,” ujarnya.

Dalam waktu dekat ini, Agus berharap komunikasi antara kedua pemerintahan bisa terjalin. Hal ituagar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021, Bumi Tegar Beriman mendapat bantuan provinsi dari DKI Jakarta.

Senada, Bupati Bogor Ade Yasin juga mengakui bahwa Bogor selalu disalahkan sejak dulu saat Jakarta dilanda banjir. Padahal, menurutnya, banjir yang terjadi di Jakarta tidak selalu dikarenakan banjir lintasan Sungai Ciliwung yang memiliki hulu di kawasan Puncak.

“Dari dulu setiap banjir di Jakarta memang Bogor selalu disalahkan. Padahal banjir di Jakarta tidak selalu dari Bogor,” ujar Ade Yasin kepada Metropolitan.

Ade Yasin juga meminta Kementerian ATR/BPN agar mengecek beberapa jumlah vila yang tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Sebab jika IMB tidak keluar, menurutnya, vila tersebut berdiri di lahan yang tidak boleh dibangun.

“Tolong dicek juga siapa yang mengizinkan mereka untuk alih fungsi lahan,” pintanya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, lebih dari 200 RW di Ibu Kota terkena dampak banjir. Ketika disinggung banjir yang sudah berkali-kali terjadi di Jakarta sejak memasuki 2020, Anies enggan berkomentar banyak.

Anies mengaku konsentrasi pihaknya saat ini menangani korban banjir.

“Sekarang konsentrasi pada penanganan. Cuaca seperti ini masih akan terjadi beberapa waktu ke depan,” ucap Anies saat memantau Pintu Air Manggarai, Jakarta, kemarin pagi.

Anies menyinggung ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Desember 2019 bahwa cuaca ekstrem akan terjadi hingga Maret 2020.

Anies enggan berkomentar lagi ketika ditanya mengenai antisipasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menghadapi cuaca ekstrem tersebut.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *