Empat Desa di Citeureup Dikepung Banjir

Citeureup Banjir
Salah satu titik banjir di kawasan Citeureup.

CITEUREUP –  Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan empat desa di Kecamatan Citeureup banjir, Selasa (19/10/2021). Empat desa itu di antaranya Desa Leuwinutug, Desa Sanja, Desa Tarikolot dan Desa Puspanegara.

Banjir merendam beberapa rumah warga dan dua sekolahan yang ada di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

Bacaan Lainnya

Camat Citeureup Ridwan Sadi membenarkan empat desa di wilayahnya terendam banjir akibat luapan aliran Kali Cijere dan Cibeber serta drainase di beberapa jalan yang kecil sehingga air meluap.

“Ya benar banjir empat desa, karena kemarin hujan cukup besar sehinga debit air cukup tinggi,” Kata Ridwan Said kepada Radar Bogor, Rabu (20/10/2021).

Penyebab utama banjir di wilayah Citeureup disebabkan adanya kiriman air dari kali hulu serta kurang tertatanya drainase yang ada di desa, juga berkurangnya daerah resapan air karena maraknya pembangunan.

“Saya sudah sampaikan kepada pemerintah daerah untuk membuat sodetan-sodetan drainase menuju Kali Cijere dan Cileungsi di Desa Tajur, Pasir Mukti dan Gunung Sari,” lanjutnya.

Lebih lanjut Ridwan Said menjelaskan, untuk Desa Puspanegara banjir diakibatkan luapan air dari Kali Cijere, Desa Tarikolot akibat kirim air dari Desa Pasir Mukti.

Sedangkan banjir Desa Sanja diakibatkan drainase di Jalan Pahlawan yang harus dinormalisasi. Dan banjir Desa Lewinutug disebabkan jebolnya tanggul solokan.

“Nanti kita akan tindak lanjuti segera mungkin terkait masalah masalah tersebut dengan berbagai intasi yang ada,” tambahnya.

Sebelumnya, Camat Citeureup sudah menyampaikan terkait permasalahan banjir yang ada di wilayahnya kepada Dinas PUPR untuk dibantu perbaikan atau pembangunan drainase sehingga tidak ada lagi banjir susulan.

“Kami sudah sampaikan dibeberapa musrembang, agar PUPR membantu dalam mengatasi permaslahan banjir di kecamatan Citeureup,” katanya.

Untuk menunggu perbaikan oleh PUPR, Pemerintah Kecamatan Citeureup mengajak masyarakat untuk membersihkan sisa banjir dan menjaga lingkungan.

“Antisipasi kita bersama sama warga baik RT RW dan desa untuk kerja bakti membersihkan sisa banjir, dan mengantisipasi banjir ketika hujan datang,” tungkasnya.

Sementara itu, Muhammad Ripal warga Desa Tarikolot mengungkapkan sudah tidak aneh jika terjadi banjir di Desa Tarikolot, karena setiap hujan besar pasti terjadi genangan air baik dari drainase maupun aliran kali.

“Banjir di sini sudah langganan, pasti dari drainase di persimpangan Desa Tarikolot yang sampai sekarang belum di perbaiki,” pungkasnya. (cr)

Editor : Yosep

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *