Bupati Khawatir Pelajar jadi Generasi TikTok Akibat Kelamaan Sekolah Online

Pelajar sedang mengakses materi pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Bantaran Sungai Winongo yang berlokasi di Kampung Bener, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta pada Kamis (24/9). XL Axiata menyalurkan bantuan paket internet untuk 81 pelajar dan pemasangan router di “Sekolah Sungai” yang didirikan oleh Project Child Indonesia (PCI).

BOGOR, RADARSUKABUMI.com – Langkah pemerintah untuk membuka uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten rupanya tak hanya datang dari desakan orangtua murid saja.

Bupati Bogor Ade Yasin mengkhawatirkan mental pelajar di Kabupaten Bogor berubah karena bergantung dengan gadget selama masa pandemi covid-19 ini.

Bacaan Lainnya

“Karena sudah satu tahun lebih juga pembelajaran kita lakukan secara daring,” katanya.

Ade Yasin bercerita, selain desakan dari orang tua, sekolah dan keputusan bersama empat menteri, PTM juga dilakukan untuk meminimalisir peserta didik mengalami kecanduan gawai.

Sebab, berdasarkan penelitian, peserta didik khususnya anak di bawah umur, tidak boleh menggunakan gawai lebih dari lima jam dalam satu hari.

“Ini juga untuk menghindari anak menjadi generasi TikTok dan terhindar dari muatan ataupun konten yang tidak baik. Karena maksimal anak itu pegang gawai tidak boleh lebih dari 5 jam, makanya kita laksanakan PTM ini agar anak tidak terlalu fokus pada gawainya masing-masing,” ucapnya.

Uji coba PTM ini dilaksanakan selama satu bulan ke depan. Jika menunjukkan hasil yang memuaskan, bukan tidak mungkin secara bertahap sekolah-sekolah di Kabupaten Bogor bakal menggelar PTM.

“Uji coba selama satu bulan, kalau berhasil kita akan lakukan uji verifikasi lagi bagi sekolah-sekolah yang ingin mengajukan, kalau lolos verifikasi prokes silahkan buka,” tutupnya. (PJ/izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *