Belajar Ilmu Kebal, Ada yang Tewas karena Asal Bacok

RADARSUKABUMI.com – Polisi meringkus sejumlah remaja di Kelurahan Bantarjati yang mempelajari ilmu kekebalan tubuh untuk melakukan tindak kejahatan.

Seperti yang dilakukan AB bersama kawan-kawannya, yang menjajal ilmu kekebalannya dengan mencari musuh di jalanan. Bahkan MZ (16), salah satu korbannya, harus meregang nyawa akibat ulah AB.

Bacaan Lainnya

Sehari usai kejadian, Polsek Bogor Utara berhasil membekuk tiga pelaku pembacokan terhadap MZ. Ketiga pelaku diamankan di rumah kontrakan Kelurahan Bantarjati, meskipun saat akan ditangkap ketiganya sempat melakukan perlawanan dan hendak kabur.

“Karena kontrakannya berada di lantai dua, mereka sempat mau lari. Namun anggota langsung menyergap. Salah satu pelaku diamankan yang membawa angkutan umum,” ujar Kanit Reskrim Polsek Bogor Utara AKP Juddi.

Selain itu, Juddi mengaku pihaknya berhasil mengamankan barang bukti dua bilah celurit yang ditemukan di lokasi penangkapan, kemudian satu kendaraan angkutan umum dan dua unit roda dua.

“Ketiganya berinisial AB (24), IK (20) dan TM (20). Sedangkan tiga pelaku lainnya masih kita kejar, yakni MT, AG dan ML,” katanya.

Dalam kasus tersebut, Reskrim Polsek Bogor Utara sedikitnya sudah memeriksa 17 saksi. Juddi juga mengaku saat ini masih mendalami motif pembacokan tersebut. Walaupun dari keterangan sementara para pelaku sedang menguji ilmu kebal.

“Saat ini kita masih mendalami kasusnya. Dugaan sementara inisial AG yang menjadi eksekutor,” jelas Juddi.

Untuk menguji ilmu kekebalan tubuhnya, para pelaku diduga sengaja mencari musuh dengan melintasi tempat nongkrong pemuda.

“Keterangan para pelaku yang kita amankan, bahwa salah satunya memiliki ilmu kekebalan tubuh. Infonya mereka belajar tiga tahun lalu di salah satu padepokan,” paparnya.

Sementara itu, Kapolsek Bogor Utara AKP Ilot Juanda mengaku pihaknya sudah memerika beberapa saksi, yang terdiri dari kedua belah pihak. Mereka didatangkan untuk dimintai keterangan.

“Dari 17 orang yang diduga terlibat tersebut, enam orang diantaranya dibuatkan laporan, sebagai berkas pihak kepolisian untuk lakukan pendalaman,” tukas, Ilot Juanda.

Sebelumnya, masyarakat Kota Bogor digegerkan dengan aksi barbar geng motor yang berkeliaran sembari membawa senjata tajam. Minggu (9/2) dini hari, MZ (16) meregang nyawa usai beberapa bagian tubuhnya ditebas kawanan geng motor.

Begitu juga dengan Zulfikar (19) yang tangannya ditebas saat membeli rokok di Jalan KH Soleh Iskandar.

MZ diserang sekumpulan geng motor di Simpang Jambu Dua, Kecamatan Bogor Utara. Pemuda asal Arzimar, Kelurahan Tegalgundil, Kecamatan Bogor Utara, itu sebelum meregang nyawa ternyata sempat bersitegang dengan lima pemuda.

Cerita bermula saat MZ yang sudah tidak bersekolah hendak pulang ke rumahnya bersama kakaknya, R (17), dan satu temannya, setelah nongkrong di kawasan Tegallega.

Tetapi sesampainya di tanjakan Jalan Pandu Raya, simpang Jambu Dua, sekitar pukul 04:00 WIB dini hari, tiga sekawan yang masing-masing membawa motor itu dihadang lima orang yang tidak mereka kenali.

Lima orang tersebut menghadang MZ dan kawan-kawannya dengan menggunakan dua unit motor dan satu mobil angkot. Terkejut tiba-tiba diserang, MZ dan R terjatuh dari sepeda motornya. R yang sempat memberi perlawanan terpaksa harus berlari menyelamatkan diri dan meninggalkan adiknya.

Adiknya yang dijadikan bulan-bulanan itu ternyata langsung ditinggal kelompok pemuda lantaran merasa sudah puas mengeroyoknya.

Dengan bersimbah darah, MZ pun dibawa ke RS PMI oleh warga di sekitar lokasi. Namun nahas, luka senjata tajam di bagian leher, kepala dan lengannya membuat MZ kehilangan banyak darah hingga tak bisa diselamatkan.

Di lokasi berbeda, tawuran antar-pemuda juga terjadi. Tepatnya di Jalan Soleh Iskandar, Kelurahan Kedungbadak, Kecamatan Tanahsareal, sekitar pukul 03:00 WIB.

Berdasarkan keterangan Kapolsek Tanahsareal Kompol Sarip Samsu, terdapat satu orang korban yang mengalami luka sayatan di lengan kiri.

Pria yang akrab disapa Samsu itu menceritakan kronologi kejadian itu bermula saat seorang saksi, TY (19), yang ingin pulang setelah bekerja, melihat korban Z (19) tergeletak di pinggir jalan dengan luka di lengan kirinya. TY pun mengambil inisiatif membawa Z ke RS PMI.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *