Asia Tengah Jadi Sasaran Ekspor Baru, Minaqu Gandeng Terra Garden

Minaqu Indonesia
Asia Tengah Jadi Sasaran Ekspor Baru, Minaqu Gandeng Terra Garden

BOGOR- Harapan baru kini menyelimuti para pebisnis tanaman hias di Kota Bogor. Negara-negara di Asia Tengah kini menjadi sasaran baru dari ekspor besar-besaran dari Minaqu Indonesia.

Kerja sama itu sudah terlihat dari kunjungan salah satu perusahaan internasional, Terra Garden ke Kota Bogor.

Bacaan Lainnya

Foundernya, Nawaf Al Bash menyambangi Minaqu Indonesia selama beberapa hari. Perusahaan nursery asal Kuwait itu bakal menjajaki kerja sama untuk menyuplai kebutuhan tanaman hias ke Asia Tengah.

CEO Minaqu Indonesia, Ade Wardhana Adinata membenarkan, negara-negara di kawasan tanah Arab ternyata sedang berburu tanaman hias.

Banyak jenis tanaman asli nusantara yang tak diproduksi di luar negeri. Produk tersebut juga tidak disuplai oleh Belanda, yang menguasai 40 persen bisnis tanaman hias di dunia.

“Dia datang untuk membuat kontrak kerja sama untuk bisa mensuplai tanaman-tanaman ke Kuwait untuk memenuhi pasar ke negara-negara Qatar, Bahrain, Saudia, Kuwait, UEA, dan Oman.

Jenis tanamannya asli Indonesia, misal Scindapsus, Syngonium, dan lainnya,” ungkap Ade, kepada Rdaar Bogor, Minggu (21/11).

Bertambahnya pasar di mancanegara itu tentu menjadi peluang besar bagi Minaqu Indonesia sekaligus menjadi tugas baru.

Pasalnya, suplai tanaman hias harus diperbanyak lagi. Ketersediaan produk itu harus terus-menerus berjalan atau sustainability product. Para petani yang menjadi mitra Minaqu punya peran penting menyediakannya.

“Kita untuk mengejar itu akan membina petani-petani mitra untuk peningkatan kualitas dan ketersediaan produk selalu ada. Memang menjadi PR besar buat kami untuk membina petani-petani ini, seperti yang akan berjalan ini di Bojongkerta (Bogor Selatan),” ungkapnya.

Minaqu mengejar target pasar global seperti yang dikuasai Singapura, sebanyak 5 persen. Meski sulit untuk memenuhinya hanya dalam rentang setahun.

Setidaknya, kata Ade, mereka bisa mencapai target hingga 2 persen dari pasar global tanaman hias. Ekspansi ke Asia Tengah itu menjadi jalan manis untuk sampai ke posisi tersebut.

Sebelumnya, negara Amerika dan Eropa sudah dalam genggaman.

Sementara itu, Founder Terra Garden, Nawaf Al Bash merasa senang dengan sambutan yang cukup hangat di Indonesia. Ia mendorong kerja sama dengan Minaqu karena melihat visi dan ambisi yang cukup menjanjikan.

Minaqu sebagai salah satu usaha yang tumbuh dari bisnis lokal menjadi punya pasar internasional.

“Saya melihat peluang yang sangat besar untuk beberapa produk, khususnya tanaman hias Indonesia. Banyak tanaman di sini terlihat biasa, tteapi tidak biasa di tempat kami. Saya sangat percaya bahwa Indonesia ini adalah sleeping giant (raksasa tertidur),” bebernya.

Meski begitu, ia tak menampik dengan sejumlag tantangan yang akan dihadapi. Ia mesti menyesuaikan dengan sejumlah aturan di Indonesia. Mulai dari persoalan logistik, harga, standarisasi, dan regulasi.

Kunjungannya secara langsung untuk membuka jalan ekspansi tanaman nusantara ke negara-negara Asia Tengah. Secara spesifik, ia ingin menjalin kerja sama dengan Minaqu.

Lantaran Minaqu dianggapnya sudah siap dan bisa melaksanakan hasil terbaik bersama-sama untuk Indonesia. (mam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *