Kematian Grace Gabriela Bimusu (5), bocah perempuan yang ditemukan dalam karung, masih menyisakan duka bagi kedua orang tuanya. Meski telah melepas kepergian putri bungsunya, di lubuk hati terdalam, Jemi Bimusu ingin pelakunya segera ditangkap. Apalagi jika ia ingat kondisi jenazah sang putri yang tewas mengenaskan.
Sebagai seorang ayah, Jemi yakin putrinya jadi korban kekerasan, apalagi jika melihat kondisi tubuhnya saat jenazah disemayamkan. Terdapat sejumlah luka di tubuh anaknya yang diyakininya akibat kekerasan. “Bibir bawah robek, pipi kanan dan kiri lebam,” kata Jemi, Jakarta, Kamis (3/5).
Jemi menduga anaknya menjadi korban kekerasan diperkuat dengan hilangnya perhiasan yang dikenakan putrinya. “Antingnya hilang. Anting emas,” tutur pria asal Kupang, Nusa Tenggara Timur itu.
Sekadar diketahui, Grace ditemukan tewas terbungkus karung beras di sebuah kebun pisang di Kampung Tarikolot, Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa, (1/5). Lokasi penemuannya tak jauh dari rumah korban di Perumahan Bogor Asri.
Tetangga korban, Voni (49), mengaku terkejut dengan kematian Grace. Ia tak menyangka Grace yang masih berusia lima tahun itu tiba-tiba ditemukan tewas dalam keadaan terbungkus karung beras. “Sebagai seorang ibu, saya tentu ikut merasakan bagaimana sedihnya. Jujur, saya tidak bisa tidur beberapa hari ini karena ikut kepikiran,” ungkapnya.
Voni pun merasa khawatir kejadian serupa kembali terjadi, terlebih hingga kini kasus tersebut masih belum terungkap. “Apalagi saya punya anak juga seumuran sama Grace. Bukan hanya saya, tapi ibu-ibu di sini juga merasakan hal yang sama, waswas,” terangnya.
Untuk itu, dirinya pun berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus yang kini mulai meresahkan warga sekitar. “Karena kan istilahnya pelakumya masih berkeliaran, wajar kita waswas. Kemudian korbannya juga masih anak-anak, rasanya sangat sedih. Karena kesehariannya Grace itu suka main sama anak saya,” pungkasnya.
(krm/feb/run)
