AKD DPRD Kabupaten Bogor Selesai Awal Oktober

Massa pelajar STM saat aksi unjuk rasa alias demo menolak RKUHP di Pintu Masuk Pejalan Kaki Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/9).

BOGOR – Setelah ditetapkannya ketua definitif Dewan Perwakilan Rakyat Dae­rah (DPRD) Kabupaten Bogor, tampaknya para anggota legis­latif Bumi Tegar Beriman ingin mempercepat proses pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dan Tata Tertib (Tatib) dewan.

Wakil Ketua DPRD Kabupa­ten Bogor Muhamad Romli mengatakan, target pemben­tukan AKD sudah ditetapkan harus rampung di awal Oktober. Karena itu, sudah banyak tugas yang menanti para legislator.

Bacaan Lainnya

“Kita sudah sesuai tahapan. Waktu satu bulan itu bukan berarti kita memperlambat pembentukan,” katanya saat ditemui Metropolitan di gedung DPRD Kabupaten Bogor, ke­marin.

Sesuai hasil musyawarah, nantinya 51 anggota dewan yang terpilih akan mengisi se­tiap komisi yang ada. Dari em­pat komisi yang ada di DPRD Kabupaten Bogor, Komisi II mendapat jatah anggota paling banyak yaitu 15 kursi. Sisanya rata-rata sebelas sampai 12 kursi. Ia menambahkan, Ko­misi II yang leading sector-nya terkait pendapatan daerah bisa memaksimalkan semua potensi yang ada di Kabupaten Bogor. Semakin banyak orang yang duduk di Komisi II maka akan semakin banyak pula pemikiran yang dituangkan agar menambah pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor.

“Pendapatan itu bisa dari provinsi, pusat ataupun yang lainnya. Tapi yang harus kita genjot itu adalah sektor PAD. Dengan 15 orang di Komisi II ini diharapkan bisa memper­lancar arus pendapatan,” ujar­nya.

Menurut data yang dikeluar­kan Kementerian Keuangan, PAD Kabupaten Bogor yang mencapai Rp2,8 triliun men­jadi yang tertinggi di Jawa Barat pada 2018. Atas dasar itulah Romli berharap para anggota­nya bekerja maksimal agar bisa meningkatkan lagi tren positif yang dimiliki Bumi Tegar Beriman.

Terkait pemilihan ketua ko­misi, jelasnya, nanti yang akan memilih adalah anggota ko­misi itu sendiri, bukan dari pimpinan dewan. Proses pe­milihannya bisa dengan voting ataupun musyawarah untuk mencapai mufakat. “Sebetulnya sejam itu selesai untuk AKD, nanti tinggal membuat pansus tatib,” tutupnya. (cr2/c/els/run)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *