Praktik prostitusi di Apartemen Bogor Valley (ABV) sebenarnya sudah terendus sejak lama. Sejumlah penghuni apartemen di Jalan Sholeh Iskandar itu sudah mengetahuinya. Bahkan sempat chat dengan sejumlah ABG yang jadi Pekerja Seks Komersial (PSK) lewat aplikasi BeeTalk atau WeChat. Penggerebekan yang dilakukan Kamis (30/8) malam itu sebenarnya pembuktian adanya prostitusi di lantai 17 yang sudah lama dikeluhkan penghuni apartemen.
Saat itu, anggota P3SRS Rizky Lerian mendapati seorang wanita muda yang hanya mengenakan pakaian dalam sedang melayani pria. “Baru dilayani setengah telanjang, ketangkap basah. Kita langsung suruh mereka pakai baju,” ujar Rizky, kemarin.
Menurutnya, warga juga menemukan beberapa kondom dalam tas wanita dan kondom bekas pakai di tempat sampah. Namun Rizky melihat ada kejanggalan karena polisi yang dilapori urung menindaklanjuti kasus tersebut. “Saat mereka mau ke sini itu bareng dengan saya, mereka pakai mobil, saya pakai motor. Nah, pas sampai depan lokasi, mereka malah balik kanan. Tidak masuk,” tutur Rizky.
Rizky mengatakan, polisi tidak menanggapi kasus itu. “Polisi kembali karena mendadak ada panggilan kasat atau wakasat, begitu kata security,” katanya. Kejanggalan juga tampak ketika ABG yang kedapatan pesta seks malah menantang untuk dilaporkan ke polisi. Mereka mengaku mengenal beberapa polisi. “Akhirnya kami lapor ke Satpol PP,” kata Rizky.
Pesta seks di apartemen memang bukan hal baru. Di Jakarta dan Depok, sejumlah kasus prostitusi online yang dijalankan di apartemen sudah terungkap. Di Jakarta terjadi di Apartemen Kalibata City, sedangkan Depok di Apartemen Margonda Residence. Modusnya sama, mendapat orderan dari aplikasi BeeTalk maupun WeChat.
(els/run)
