Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Berharap Pulih di Triwulan III

JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi nasional triwulan II yang minus tidak terlalu mempengaruhi geliat pasar modal. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut rata-rata nilai transaksi pasar modal dalam sepekan lalu meningkat. Meski demikian, jumlah kasus positif SARS-CoV-2 yang masih terus bertambah menjadi perhatian pelaku pasar.

Sekretaris BEI Yulianto Aji Sadono menuturkan, pasar modal Indonesia cenderung bergerak variatif pekan lalu. Meski, masih menunjukkan data yang positif. Tercatat, rata-rata nilai transaksi harian meningkat 20,07 persen atau Rp 9,989 triliun. “Jumlah tersebut naik dibanding penutupan pekan sebelumnya sebesar Rp8,319 triliun,” terang Yulianto, Sabtu (8/8).

Bacaan Lainnya

Frekuensi transaksi harian juga menorehkan catatan positif. Meningkat menjadi 755.404 transaksi dari 719.261 transaksi. Meski finis di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di level 5.143,893.

Analis pasar moda Hans Kwee mengatakan, pertumbuhan ekonomi tanah air memang tidak terlalu baik. Namun, tidak berpengaruh signifikan. Mengingat, perekonomian yang terkontraksi -5,32 persen sudah diprediksi. Pelaku pasar memilih mengalihkan perhatian pada harapan pertumbuhan di triwulan III.

“Harapan perbaikan ekonomi di kuartal III didapat dari data yang menunjukan terjadi pertumbuhan penyaluran kredit dan penjualan kendaraan,” kata Hans kepada Jawa Pos.

Selain itu, survei Bank Indonesia (BI) tentang indeks keyakinan konsumen (IKK) menunjukkan 86,2 pada Juli. Angka tersebut lebih baik daripada Juni yang tercatat 83,8. Itu menunjukkan masyarakat optimis dengan kondisi perekonomian nasional yang akan membaik.

Namun, peningkatan kasus Covid-19 yang masih terus berlanjut menjadi perhatian pelaku pasar. “Kekhawatiran lebih ke potensi ganguan pemulihan ekonomi,” kata Direktur Anugerah Mega Investama itu. Sebab, bukan tidak mungkin akan terjadi gelombang kedua jika tren kasus masih terus bertambah.

Hans memperkirakan IHSG akan cenderung melemah sepekan ke depan. Dengan support di level 5059 sampai 4928 dan resistance di level 5200 sampai 5250. (han)

Pertumbuhan Ekonomi RI Triwulan II 2020

• YoY : -5,32 persen
• QtQ : -4,19 persen
• CtC : -1,26 persen

Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran (YoY)

• Konsumsi rumah tangga : -5,51 persen
• Konsumsi LNPRT : -7,76 persen
• Konsumsi pemerintah : -6,90 persen
• PMTB : -8,61 persen
• Ekspor : -11,66 persen
• Impor : -16,96 persen

Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha (YoY)

• Pertanian : -2,19 persen
• Pertambangan dan penggalian : -2,72 persen
• Industri pengolahan : -6,19 persen
• Konstruksi : -5,39 persen
• Perdagangan dan reparasi : -7,57 persen
• Lainnya : -7,35 persen

Sumber: BPS

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *