Kedelai Itu, Makanan Murah Bergizi Mewah

Kedelai (Foto: ist/net)

“Kedelai merupakan sumber phosphor yang baik. Phospor merupakan mineral yang esensial bagi tubuh. Dan didalam kedelai terdapat Thiamine/B1 yang memegang peran penting pada berbagai fungsi fubuh, “terangnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, selain itu didalam kedelai juga terdapat kandungan senyawa lain seperti Isoflavones. Berperan sebagai antioksidan yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, Saponin telah terbukti dapat menurunkan kolesterol pada hewan. Meski banyak kontroversi tentang isoflavone dalam kaitannya sebagai phytoestrogen tetapi bukan alasan untuk tidak mengkonsumsi kedelai.

“Yang jelas banyak manfaatnya, pertama bebas laktosa itu berdasarkan petunjuk dokter bahwa kedelai dapat dimanfaatkan untuk orang yang sulit mencerna. Kedua Protein Kedelai dapat menjadi bagian dari program kebugaran untuk mempertahankan massa otot dan ketiga Karbohidrat-Serat-Protein Kedelai digunakan sebagai bagian dari diet kalori terkendali dapat digunakan untuk kontrol berat badan dan membuat rasa kenyang lebih lama, “cetusnya.

“Kemudian lemak sehat, kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi dan merupakan kombinasi dari asam lemak esensial – Omega-6 and Omega-3 – berpotensi untuk menurunkan risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol darah, “cetunsya.

Turunkan Resiko kanker

Beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi produk kedelai berkaitan dengan peningkatan jaringan payudara pada wanita. Secara hipotetis meningkatkan risiko kanker payudara. Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan konsumsi kedelai yang tinggi pada anak-anak di Asia dan Amerika menunjukan penurunan risiko kanker payudara. Risiko mungkin akan menurun lebih lanjut oleh konsumsi kedelai pada usia dewasa.

“Selain itu, penelitian 2011 bahwa dengan mengkonsumsi produk kedelai bisa menurunkan resiko kanker paru-paru dan bisa menurunkan risiko osteoporosis pada wanita yang telah mengalami menopause. Pasalnya, Intervensi isoflavon secara signifikan Meningkatkan kepadatan tulang belakang pada wanita menopause.

“Efek ini menjadi lebih signifikan jika mengkonsumsi lebih dari 90 mg isoflavon/hari. Tak hanya itu jika dengan rutin mengkonsumsi kedelai juga bisa mengurangi Gejala Menopause. Beberapa penelitian termasuk penelitian meta-analisis menunjukkan bahwa isoflavon (family of phytoestrogens) terdapat pada kedelai dapat mengurangi gejala menopause ini, “tandasnya.

Kedelai (foto: ist)

 

Sikecil Seribu Kebaikan

‘Masa depan kita bagaikan sekumpulan tempe tidak ada yang tahu’ Itu tanggapan jurnalis senior Andy F. Noya ketika usai mendengarkan penjelasan Dr Rimbawan. Dirinya merasa tercerahkan tentang mitos buruk kedelai yang bisa buruk bagi tubuh.

“Saya Jadi bisa belajar banyak tentang kedelai, durasi 45 menit membahas kedelai ternyata masih bisa menarik dan itu tidak cukup. Saya pribadi suka makan tempe dan tahu, tetapi saat mendengar kata kedelai saya takut asam urat kambuh. Kenapa begitu, ternyata dari kabar yang salah yang terlalu percaya mitos hingga psikologis terbawa, padahal faktanya tidak begitu. Banyak baiknya dari pada buruknya tentang kedelai ini, “cetusnya.

Mitos yang salah ternyata bisa berdampak buruk bagi fikiran. Munculnya berita baik dari Dr Rimbawan setidaknya bisa mengikis mitos tentang ‘Sikecil dengan Seribu Kebaikan’ (kedelai red) yang bisa berdampak buruk.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *