Era Industri 4.0, Sofyan A. Djalil: Alih Teknologi dan Transfer Pengetahuan itu Penting

Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil. (net)

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Kemajuan pengetahuan akan teknologi sudah menjadi hal wajar, terlebih di era industri 4.0.

Proses mengejar ketertinggalan akan kemampuan teknologi dapat dilakukan, salah satunya adalah proses alih teknologi dan transfer pengetahuan dari perusahaan multinasional yang sudah banyak berdiri di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan A. Djalil pada video conference bersama Chevron Indonesia pada Kamis (25/2/2021).

Sofyan A. Djalil, memaparkan pengalamannya ketika masih menjadi konsultan untuk Chevron Indonesia pada tahun 2000 silam. Saat itu, Sofyan A. Djalil menemukan banyak permasalahan terkait Chevron Indonesia, mulai masalah sosial hingga masalah lingkungan. Akhirnya, Sofyan A. Djalil mengambil langkah penelitian di Riau terkait Chevron Indonesia dan keluarlah beberapa poin masalah, terutama dalam permasalahan community relations.

Lebih lanjut, Sofyan A. Djalil mengajukan beberapa rekomendasi solusi atas permasalahan yang dialami oleh Chevron Indonesia, dan akhirnya permasalahan yang ada semakin menunjukkan perkembangan yang positif. Permasalahan lingkungan maupun sosial menjadi lebih terpola dan lebih efektif untuk menemukan serangkaian solusi.

“Ternyata rekomendasi kami cukup efektif, karena menggunakan grounded study yang langsung kepada masyarakat di Riau,” tutur Sofyan A. Djalil melalui rilisnya yang diterima Radar Sukabumi.

Ketika ditanya bagaimana pendapatnya mengenai Chevron Indonesia, Sofyan A. Djalil berpendapat bahwa Chevron Indonesia menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap produk kimia di Indonesia. Menurutnya, Chevron Indonesia tak hanya memberikan kontribusi pembangunan Indonesia dalam sektor pendapatan migas, namun juga mencetak expertise dalam bidang perminyakan di Indonesia.

Alih teknologi dan proses transfer pengetahuan tak luput dari proses yang selama ini Chevron Indonesia lakukan. Kini, mayoritas warga negara Indonesia menduduki peran-peran penting di perusahaan, mulai dari posisi field worker hingga posisi Chief Executive Officer (CEO). “Chevron Indonesia menjadi salah satu perusahaan multinasional yang menjalankan perannya dengan baik, salah satunya proses alih teknologi, yang tentunya penting untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia,” tutup Sofyan A. Djalil (*/wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *