RADARSUKABUMI.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJamsostek mendapat kado istimewa pada HUT ke-42 dari Pemerintah RI berupa peningkatan nilai sejumlah manfaat.
”Kita alhamdulillah telah merevisi PP No 44 tentang peningkatan manfaat BPJAMSOSTEK. Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Yang paling signifikan adalah peningkatan manfaat beasiswa,” ungkap Direktur Utama (Dirut) BPJAMSOSTEK Agus Susanto di sela kegiatan gowes bareng bertema “Gowes Sehat, Pekerja Hebat,” Gedung Menara Jamsostek, Jakarta, Sabtu (30/11/2019). Dikatakan, saat ini manfaat beasiswa memberikan satu kali tunai senilai Rp 12 juta kepada satu anak peserta yang meninggal dunia.
Nah, dengan revisi PP No 44 ini nilai beasiswa meningkat berkali-kali lipat. Peserta yang meninggal dunia, dua anaknya akan diberikan beasiswa dari SD sampai lulus sarjana dengan total nilai Rp174 juta. ”Saya kira ini kado dari Bapak Presiden (Joko Widodo/Jokowi) untuk seluruh masyarakat pekerja peserta BPJAMSOSTEK,” ungkapnya.
Menurut Agus, PP tersebut sudah ditandatangani oleh Presiden Jokowi. ”Kami baru mendapat bocorannya mudah-mudahan dalam waktu dekat kami segera bisa secara resmi menyampaikannya secara rinci ke publik. Selain beasiswa manfaat JKM yang awalnya Rp24 juta menjadi Rp42 juta. ”Angka yang persis seperti HUT ke42 BPJAMSOSTEK,” cetus Agus.
Menurutnya, peningkatan manfaat ini seiring dengan tekad pemerintah untuk mendorong SDM unggul Indonesia maju. SDM unggul itu salah satunya melalui pendidikan. ”Dengan diberikan beasiswa kepada dua orang anak bukti negara hadir melalui BPJASMSOSTEK untuk menjaga kesinambungan pendidikan anak-anak para pekerja yang meninggal dunia,” ujarnya.
Kado lain untuk HUT BPJASMSOSTEK kali yaitu program Vokasi Indonesia Bekerja kepada pekerja yang mengalami PHK. Program tersebut memberikan pelatihan keahlian baru kepada peserta sesuai dengan lapangan kerja yang membutuhkan. ”Saat ini kita masuk tahap piloting diterapkan pada 28 kota dan sekitar 900 peserta yang saat ini proses training,” kata Agus.
Program tersebut terus dimonitor dan dievaluasi sambil disiapkan infratruktur dan regulasinya. ”Kalau sudah matang akan kami berlakukan secara masif di seluruh Indonesia,” pugkasnya. Agus juga mengatakan,
Dalam HUT kali ini pihaknya mengganti sebutan BPJS Ketenagakerjaan menjadi BPJAMSOSTEK yang merupakan singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. ”Tujuannya agar memudahkan masyarakat membedakan dengan BPJS Kesehatan. Karena selama ini kebanyakan masyarakat tahunya hanya ada satu BPJS,” ungkap Agus.
Sebelumnya Agus membuka kegiatan Gowes Bareng dengan tema “Gowes Sehat, Pekerja Hebat. Acara tersebut ditandai dengan pengibaran bendera start untuk melepas 600 peserta dari berbagai komunitas sepeda kantor di Jakarta dan sekitarnya.
Rombongan pesepeda tersebut akan melintasi trek sepanjang 15 kilometer, dimulai dari Menara Jamsostek yang terletak di jalan Gatot Subroto, kemudian menuju ke Bundaran Semanggi, lalu menyusuri Jalan Jendral Sudirman hingga Jalan MH Thamrin. Selanjutnya rombongan berputar di Patung Arya Wijaya untuk kembali lagi ke Menara Jamsostek.
“Kami mendukung kegiatan olahraga sepeda yang di laksanakan pada hari ini. Kami ingin mengajak masyarakat dan khususnya para pekerja untuk tetap menjaga kesehatan dengan berolahraga di sela-sela kesibukkannya dalam bekerja,” ujar Agus.
Agus mengatakan, pihaknya ingin lebih mendekatkan BPJAMSOSTEK kepada komunitas komunitas olahraga. Acara tersebut makin semarak dengan adanya puluhan doorprize menarik yang dibagikan, mulai dari aksesoris hingga dua buah sepeda lipat.
Sementara Kabid Kepesertaan Korporasi dan Institusi BPJamsostek cabang Sukabumi selaku Pps Kepala Kantor Cabang Ahmad Pauzi mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk lebih mendekatkan kepada komunitas dan peserta khususnya.
“Diharapkan dengan kegiatan-kegiatan positif ini kami ingin mengajak seluruh masyarakat supaya hidup sehat,” tutupnya.
(adv/indopos/izo/rs)
