Makanan SEA Games 2019 untuk Atlet Muslim Mengandung Babi

Menu makanan atlet Sea Games 2019 di Filipina

MANILA, RADARSUKABUMI.com – Persoalan menu makanan atlet SEA Games 2019 Filipina yang ramai menuai protes karena mengandung babi, mendapat respon dari Komisi Nasional untuk Muslim Filipina (NCFM) atau MUI-nya Filipina. Mereka meminta panitia menjamin makanan yang disediakan halal bagi atlet muslim.

Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), NCFM berharap penyelenggara SEA Games ke-30 ini dapat bekerja cepat untuk memastikan pasokan makanan halal.

Bacaan Lainnya

Sikap itu disampaikan ‘MUI’ Filipina setelah atlet muslim Singapura mengeluh karena mereka disajikan makanan yang mengandung daging babi.

Humas NCFM, Ramadan Aguan mengatakan bahwa panitia SEA Games Filipina atau PHISGOC seolah mengabaikan kewajiban menyajikan makanan halal. Padahal, mereka seharusnya memastikan tidak ada daging babi dan daging yang disajikan dari hewan yang sudah disembelih menurut Agama Islam.

Kejadian minggu ini mendorong chef de mission tim Singapura, Juliana Seow menulis surat pengaduan kepada panitia PHISGOC. Bahkan negara-negara non-Muslim juga tidak senang dengan menu makanan yang disajikan panitia.

Mereka menilai menunya terbatas, tidak memiliki nilai gizi yang dibutuhkan atlet untuk bertanding, sementara air minum juga langka.

“Kami memiliki beberapa masalah karena penyelenggara SEA Games belum dapat menyediakan makanan halal,” kata Aguan kepada dikutip dari SCMP.

“Organisasi kami sudah sering mengingatkan mereka untuk memastikan mereka memiliki persediaan makanan halal yang cukup tetapi untuk beberapa alasan, kami tidak tahu mengapa, mereka tidak mempertimbangkannya.”

“Kami berharap masalah ini dapat segera teratasi dan kami yakin bisa,” tambah Aguan, yang mengatakan masalah ini sedang ditangani di tingkat tertinggi.

Singapura adalah salah satu dari sejumlah negara yang menerjunkan atlet Muslim, bersama dengan Malaysia, Indonesia, dan Brunei. Selain makanan, penyelenggara pertandingan dituduh tidak kompeten dalam sejumlah masalah transportasi dan akreditasi, dengan tim yang tiba-tiba ditinggalkan di bandara atau dikirim ke hotel yang salah.

(fat/pojoksatu/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *