IMN Gelar Pesantren Sarjana

IMN Sukabumi
TERTIB : Mahasiswa Institut Madani Nusantara (IMN) Sukabumi mengikuti Pesantren Sarjana pada, Sabtu (26/11/2022).

SUKABUMI – Guna menerapkan kakter sarjana yang islami dengan berbasis pesantren kepada para lulusannya, sejumlah mahasiswa Institut Madani Nusantara (IMN) Sukabumi mengikuti kegiatan pesantren sarjana.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari yakni pada, Sabtu dan Minggu (26-27/11) di Pondok Pesantren Nurul Huda Yaspin, Cibolangkidul, Kabupaten Sukabumi ini mengusung tema “Membangun Sarjana Islam yang Kaffah berbasis Nilai-nilai Pesantren”.

Bacaan Lainnya

Wakil Rektor 1 IMN Sukabumi, Dadang Sahroni mengatakan, kegiatan pesantren sarjana ini merupakan kegiatan rutin yang digelar oleh mahasiswa sebelum mengikuti acara wisuda. Para mahasiswa akan diberikan pesantren terlebih dahulu dibekali ilmu-ilmu agama selama dua hari.

“Untuk tahun ini mahasiswa yang sudah menyelesaikan kuliahnya ada 428 mahasiswa, sebelum mengikuti wisuda mereka mengikuti kegiatan sarjana terlebih dahulu,” ucap Dadang kepada Radar Sukabumi, Minggu (27/11).

Adapun kegiatan ini mendapat apresiasi dari Rektor IMN, Prof. Endin Nasrudin, menurutnya kegiatan pesantren sarjana ini sangat baik dilakukan oleh para mahasiswa sebab penyelenggara pesantren mengembangkan berbagai pemahaman keagamaan yang bermuara pada substansi keagamaan dan wawasan penguat pemahaman. Tidak hanya itu, pembiasaan ibadah menjadi bangunan kegiatan yang dikembangkan.

“Adanya salat berjamaah, salat duha, salat tahajud, dan praktik bacaan zikir dilakukan dalam satu kesatuan kegiatan yang dirancang. Mengingat pembiasaan ini dapat membekali sarjana untuk terbiasa beribadah mahdah sebagai kesadaran makhluk yang mengabdi pada-Nya,” ucapnya.

Menurut Rektor, para mahasiswa akan dibekali materi untuk berkiprah di masyarakat. Misalnya, penguatan salat berjamaah, zikir setelah salat, dan upacara keagamaan dikenalkan pada mereka. Selain itu, pesantren sarjana memberikan penguatan tentang kewirausahaan.

Kewirausahaan yang dimaksud bukan serta merta yang menghasilkan uang, meskipun penting. Namun, kewirausahaan dilakukan untuk membangkitkan semangat, kreativitas, dan inovasi dalam membangun diri untuk melakukan perubahan di masyarakat,”terangnya.

Ia pun berharap para mahasiswa saat lulus nanti bisa menerapkan ilmu-ilmu yang mereka miliki, baik ilmu selama perkuliahan atau ilmu saat mengikuti pesantren sarjana sehingga mereka bisa membawa nama baik almamater nya saat terjun langsung ke masyarakat nanti. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *