Warga Kebonpedes Minta Irigasi Diperbaiki

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara saat menyerap aspirasi warga dalam reses pertamanya di 2020 di Kampung Bojongringkung, Rt (2/1), Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Senin(13/1).

KEBONPEDES – Masa reses pada Januari 2020 Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara menjadi tempat curhatan warga Kecamatan Kebonpedes. Puluhan warga dan seluruh Kepala Desa yang ada di wilayah Kecamatan Kebonpedes telah menyampaikan semua aspirasinya di salah satu rumah tokoh masyarakat, tepatnya di Kampung Bojongringkung, Rt (2/1), Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes. Seperti, soal rusaknya saluran irigasi, program PKH, infrastruktur, lahan produktif dan lainnya.

“Hari ini, merupakan reses pertama saya di tahun 2020. Alhamdulillah, antusias masyarakat cukup luar biasa. Iya, saya sangat senang sekali dengan banyaknya pertanyaan dan permintaan dari warga serta seluruh kepala Desa yang ada di Kecamatan Kebonpedes.

Bacaan Lainnya

Sehingga, ada tugas untuk saya untuk kembali ke kantor setelah turun menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan saya ini,” jelas Yudha Sukmagara kepada radarsukabumi usai melakukan reses tersebut, Senin(13/1).

Dari semua curhatan masyarakat, sambung Yudha, mereka kebanyakan menginginkan soal perbaikan saluran irigasi Sengkol, di Kampung Pasir Kambing, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja yang jebol setelah diterjang banjir bandang pada tahun lalu.

“Bendungan ini, lokasinya berada di luar wilayah Kecamatan Kebonpedes, maka harus ada komunikasi yang baik antara seluruh pemerintah desa dan pemerintah Kecamatan Kebonpedes dengan pemerintah Kecamatan Sukaraja, tentang bagaimana mendorong agar pembangunan irigasi itu dapat segera terealisasi,” ujarnya.

Bila semua pihak dapat menyepakati secara serempak, Dirinya meyakini pembangunan untuk perbaikan saluran irigasi tersebut akan segera terealisasi. Meski demikian, DPRD Kabupaten Sukabumi akan memprirotaskan untuk perbaikan saluran irigasi yang rusak itu.

“Iya, karena sudah jelas dampaknya pada pertumbuhan ekonomi warga. Apalagi wilayah Kecamatan Kebonpedes ini merupakan lahan pertanian sawah tadah hujan, jadi pertanian mereka kebanyakan mengandalkan dari air hujan.

Untuk itu perlu adanya pengaturan sistem tentang pengairan yang baik. Sehingga sawah tadah hujan ini tidak menjadi kendala lagi bagi petani,” imbuhnya.

Kepala Desa Jambenenggang, Ojang Sopandi didampingi Kepala Desa Kebonpedes, Dadan Apriandi mengatakan, irigasi Sengkol digunakan warga untuk mengairi lahan pertanian di wilayah tiga desa yang ada di Kecamatan Kebonpedes.

Yakni, Desa Bojongsawah, Kebonpedes dan Desa Jambenenggang. Namun semenjak irigasinya jebol, lahan pertanian warga banyak yang mengalami rusak hingga berujung pada gagal panen.”Irigasi ini mengairi lahan pertanian dengan luas lebih dari 50 hektare,” katanya.

Mengantisipasi kekeringan, sambung Ojang, pemerintah desa bekerjasama dengan warga setempat mengambil air dari irigasi Sengkol Pasir Kambing dengan menggunakan mesin pompa air dan memperbaiki saluran irigasi yang jebol itu dengan peralatan seadanya.

“Namun upaya kami tidak membuahkan hasil yang maksimal. Lantaran mesin pompa air tidak kuat mendistribusikan air ke lahan seluas puluhan hektare itu.

Terlebih lagi, perbaikan irigasi melalui swadaya masyarakat ini, kualitasnya tidak bertahan lama, sehingga saat hujan deras, airnya kembali meluap dan merusak kembali irigasi yang baru diperbaiki itu,” ujarnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *