Sukabumi Dikepung Longsor

SUKABUMI – Intensitas curah hujan disertai angin kencang yang melanda Sukabumi, menyebabkan beberapa wilayan diterjang bencana longsor. Di Kabupaten Sukabumi misalnya, ada tiga lokasi longsor dalam waktu bersamaan.

Di Kecamatan Nyalindung, terdapat dua lokasi yang diterjang longsor. Di Kampung Panaruban, RT 3/5, Desa Mekarsari, longsor sepanjang 100 meter dengan lebar 20 meter telah menggerus saluran irigasi dan mengancam puluhan rumah penduduk.

Bacaan Lainnya

Sementara di Kampung Selagombong Cibodas, RT 2/3, Desa Cijangkar, longsor telah menyebabkan tebing setinggi 10 meter lebih ambruk hingga menutup seluruh badan Jalan Raya Nyalindung-Sagaranten.

“Tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor ini. Hanya saja, longsor yang terjadi di wilayah Desa Makarsari telah mengancam lebih dari 10 rumah warga.

Sementara untuk bencana longsor yang menimbun akses jalan raya, menyebabkan arus lalu lintas di jalur tersebut lumpuh total lebih dari empat jam,” kata salah seorang anggota Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Nyalindung, Ahmad kepada Radar Sukabumi, kemarin (1/1).

Saat ini, sebagian warga yang terancam sudah dievakuasi oleh pemerintah setempat ke rumah keluarga terdekatnya.

Semenatara untuk bencana longsor yang menutup akses jalan, arus lalu lintas telah kembali normal setelah petugas gabungan dari BPBD, Polri, TNI, Muspika, Dinas PU Kabupaten dan Provinsi Jawa Barat, bekerjasama untuk membersihkan material tanah dan batu karang yang menutupi seluruh badan jalan.

“Proses evakuasi material longsor menggunakan skop loder dari Dinas Bina Marga Wilayah II Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.

Kapolsek Nyalindung, AKP Endah Sriwigiarti mengatakan, setelah mendapatakan laporan bencana alam tersebut, pihaknya langsung mengintuksikan sejumlah anggotanya untuk melakukan peninjauan dan berupaya membersikan material longsor yang menutupi badan Jalan Raya Nyalindung – Sagaranten.

“Setiba di lokasi kejadian, petugas selain membersihkan material longsor, juga mengatur arus lalu lintas. Karena, baik kendaraan roda dua maupun roda empat tak bisa melintasi jalan tersebut, baik dari arah Sukabumi maupun Sagaranten,” katanya.

Kejadian lainnya terjadi di Kecamatan Caringin. Kali ini, longsor menerjang rumah warga Kampung Lemburtegal RT 01/03, Desa Cijengkol. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, rumah milik Baban mengalami rusak dan jalan yang berstatus milik Desa Cijengkol nyaris putus.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa hanya rumah saja yang mengalami kerusakan karena tertipa longsor,” kata Koordinatos Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna.

Jalan yang longsor sekitar 14 meter dengan lebar dua meter ini, berstatus jalan desa. Petugas BPBD bersama pemerintah desa pun, melakukan evakuasi.

“Petugas melakukan pengecekan lokasi untuk mengetahui bantuan apa saja yang dibutuhkan. Sementara untuk kerugian, masih dalam perhitungan,” ujarnya.

Menurutnya, memasuki musim hujan bencana alam kerap terjadi di Kabupaten Sukabumi seperti, longsor, angin kencang, banjir dan bencana lainya.

“Sebeb itu, kami tidak hentinya menghimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bencana alam ini. Apalagi saat musim hujan, karena itu kami meminta agar masyarakat khususnya yang memiliki rumah berdekatan dengan tebing, agar lebih waspada,” pungkasnya.

Longsor di kampung Cisereuh rt004/001 Kelurahan Karangtengh, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota sukabumi akibat meluapnya air sungai karena hujan deras, satu rumah hancur, Rabu (01/01/2020)

Sementara di Kota Sukabumi, pasangan suami istri lanjut usia di Kampung Ciseureuh, RT 4/1, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh terpaksa diungsikan. Lantaran, rumah yang dihuni Oib (75) dan Juarsih tertimbun longsor hingga rusak parah.

Informasi yang di dapat Radar Sukabumi, peristiwa itu terjadi pada pukul 12.15 WIB. Rumah permanen berukuran 12 meter persegi itu hancur tergerus longsor.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain mengungkapkan, longsor yang disertai luapan air awalnya terjadi pada malam hari, namun tidak begitu berdampak besar. Namun pada siang harinya, longsor kembali terjadi sehingga rumah yang dihuni lansia itu roboh.

“Ya, kejadiannya sekitar pukul 12:15 WIB. Tapi sebelumnya ada longsoran awal, namun tidak parah. Rumah yang di isi dua jiwa itu, sebagian besar hancur dan terpaksa diungsikan,” jelasnya.

Dalam kejadian itu, lanjut Zul, kerugian akibat peristiwa itu diperkirakan mencapi Rp 15 juta. Adapun bagian rumah yang paling rusak yakni kamar tidur. “Tidak ada korban jiwa ataupun luka, hanya saja memang kerugian mencapai Rp 15 juta,” sebut Zul.

Tindakan sementrara yang diambil oleh BPBD dan petugas gabungan lainnya yakni membersihkan material longsoran dan membersihkan aliran sungai di sekitar lokasi kejadian. BPBD menghimbau, agar masyarakat tetap waspada karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

“Material longsoran sudah kami bersihkan, langkah selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Warga kami minta tetap waspada,” pungkasnya. (den/bam/upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *