Setahun, Homecare Layani Ribuan Masyarakat

JEMPUT BOLA: Salah seorang petugas saat memberikan pengobatan kepada masyarakat melalui layanan Homecare.

PEMKOT SUKABUMI – Program unggulan Pemerintah Kota Sukabumi dibidang kesehatan yakni homecare nampaknya cukup dirasakan oleh warga Kota Sukabumi. Layanan homecare atau satu perawat satu untuk satu kelurahan ini sudah melayani sebanyak ribuan warga selama kurun waktu satu tahun.

” Kurun waktu Januari Hingga Desember 2019 total pasien atau warga yang terlayani program homecare mencapari 1.530 orang,” ujar ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Wiwi Edhie Yulaviani.

Bacaan Lainnya

Dikatakannya, program homecare digulirkan untuk membantu masyarakat yang sakit namun kesulitan datang ke fasilitas kesehatan. Mereka akan didatangi perawat ke rumahnya masing-masing seperti kalangan lansia. ‘’ Mayoritas sih itu kalangan Lansia, ’’ ujarnya.

Ribuan pasien ini kata Wiwi, berasal dari wilayah kerja 15 puksesmas. Ke-15 puskemas ini yakni Selabatu, Sukabumi, Cipelang, Karangtengah, Benteng, Sukakarya, Pabuaran, Gedong Panjang, Nanggeleng, Tipar, Cibeureum Hilir, Limusnunggal, Baros, Cikundul, dan Lembursitu.

Para pasien ini sebagian diantaranya secara rutin dilakukan pengecekan kesehatan oleh petugas homecare ke rumahnya masing-masing. Kebanyakan warga yang terjangkau homecare yakni lansia di atas 60 tahun dan pra lansia usia 46-59 tahun.

” Jenis penyakit yang dialami warga cukup beragam mulai dari stroke, diabetes mellitus (DM), hipertensi, dan penyakit lainnya,” ungkapnya.

Walikota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, program homecare ini membantu warga yang tidak bisa ke puskesmas atau rumah sakit karena kendala usia ataupun tidak ada yang merawatnya. ” Sehingga nantinya perawat yang akan mengunjungi rumah warga yang sakit tersebut,” katanya.

Program ini kata Fahmi mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat. Dalam artian layanan ini akan diadopsi oleh pemerintah pusat.

Dikatakannya pasien homecare mendapatkan sejumlah layanan. Di antaranya pemeriksaan kesehatan dasar, penyuluhan kesehatan, perawatan luka, melatih range of motion (ROM), kolaborasi lintas program dan sektor serta rujukan. ” Semuanya ditujukan untuk peningkatan kualitas kesehatan kepada masyarakat,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *