Pembangunan Embung Mandeg, 50 Ha Lahan Pertanian Krisis Air

Kondisi pembangunan embung Cidadap belum selesai untuk mengairi hektaran lahan pertanian di Kampung Cidadap, Rt (5/1), Desa/Kecamatan Sukalarang.

SUKALARANG — Sejumlah warga di Desa Priangan Jaya, Sukalarang dan Desa Semplak, Kecamatan Sukalarang mengharapkan pembangunan embung Cidadap dapat segera diselesaikan. Pasalnya, embung yang berada di Kampung Cidadap, Rt (5/1) Desa/Kecamatan Sukalarang itu, merupakan akses vital warga untuk mengairi ratusan hektare lahan pertanian warga di tiga desa tersebut.

Ketua Mitra Tani Desa Sukalarang, Dundun PS mengatakan, akibat pembangunan embung Cidadap belum selesai, dampaknya pertanian di wilayah Desa Sukalarang tidak berjalan maksimal. Karena, airnya tidak sampai ke lokasi pesawahan warga.

Bacaan Lainnya

“Lebih dari 50 hektare lahan pertanian padi di wilayah Desa Sukalarang tidak bisa bercocok padi secara maksimal,” kata Dundun PS kepada Radar Sukabumi, (14/1).

Akibat pembangunan embung belum selesai, papar Dundun, sebagian warga Desa Sukalarang telah beralih profesi dari tanaman padi ke tanaman palawija yang tanamannya tidak membutuhkan banyak air.

“Seperti di Kampung Bobojong yang merupakan salah satu kampung sentral produksi padi. Namun, karena tidak ada saluran airnya, maka mereka beralih ketanaman palawija. Karena kondisi airnya tidak maksimal. Jelas sekali ini sangat menggangu ketahanan pangan,” paparnya.

Kepala Desa Sukalarang, Ece Suryadi mengatakan, sebelumnya embung Cidadap telah dibangun menggunakan anggaran dari pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp1,8 Miliyar pada tahun 2017 lalu. Setelah itu, pembangunan dilanjutkan kembali oleh pemerintah Kabuapten Sukabumi pada 2019 dengan biaya dari Anggaran Biaya Tambahan (ABT).

“Informasinya pembangunan embung itu akan kembali dilanjutkan pada 2020 atas dasar usulan dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) online desa. Namun, hingga saat ini kami belum melihat aktivitas pembangunan lagi,” jelasnya.

Keberadaan embung Cidadap, sambung Ece, sangat vital untuk kebutuhan warga di wilayah Desa Sukalarang dan dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian di beberapa perkampungan. Seperti Kampung Cipamingkis, Bobojong, Sukalarang dan Kampung Karamat.

“Semua kampung ini, mata airnya dari embung itu. Jadi kebardaan embung itu sangat penting sekali untuk kebutuhan warga, sehingga diharapkan agar pembangunannya segera di selesaikan,” imbuhnya.

Embung Cidadap ini, ujar Ecem, selain untuk mengairi beberapa perkampungan di wilayah Desa Sukalarang, juga dimanfaatkan oleh puluhan petani di wilayah Desa Priangan Jaya dan Desa Semplak, Kecamatan Sukalarang.

“Untuk mengairi lahan pertanian warga di Desa Priangan Jaya dan Desa Semplak ini, airnya telah melintasi sungai Ciganda,” paparnya.

Untuk itu, ia berharap pelaksanaan pembangunan embung Cidadap ini, dapat dilakukan lebih awal. Karena embung itu sangat dibutukan sekali oleh warga. “Iya, terutama oleh petani untuk mengairi lahan pertaniannya,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *