Nina PMI Asal Curugkembar Meninggal di Riyadh

SUKABUMI – Hanya berselang hitungan hari, nasib nahas kembali menimpa seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kali ini, Nina (40) warga Kampung Sikluk RT 1/2, Desa Bojongtugu, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi pulang tanpa nama di tempat asalnya bekerja di Riyadh, Saudi Arabia.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, Oneng panggilan akrab Nina diklaim Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi sebagai PMI non-prosedural (ilegal). Pahalawan devisa negara ini, meninggal dunia akibat penyakit jantung yang dideritanya.

Bacaan Lainnya

“Sebelum meninggal, korban sempat melakukan komunikasi melalui telepon seluler dengan keluarganya di sini (Sukabumi) pada Kamis, 9 Januari 2020 sekira pukul 15.00 WIB. Selang beberapa hari, keluarga korban dikagetkan dengan informasi mengenai kematian korban,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Anatar Kerja Dalam dan Luar Negeri Disnakertrans Kabupaten Sukabum, Tatang Arifin kepada Radar Sukabumi, (17/1).

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Disnakertrans langsung menjaling kerjasama dan koordinasi dengan seluruh stakehoalder. Seperti Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, SBMI dan KBRI untuk upaya pemulangan korban ke kampung halamanya.

“Hasil koordinasi kami dengan pihak KBRI, kematian Nina ini akibat penyakit jantung dan penyakit pernapasan. Hal ini diketahui berdasarkan hasil dari laporan Rumah Sakit Arabia saat Nina mendapatkan tindakan medis.

Alhamdulillah, jenazah PMI asal Kecamatan Curugkembar ini, akhirnya tiba di kampung halamannya pada  (17/1) sekitar pukul 04.45 WIB,” ujarnya.

Menurut Tatang, kuat dugaan Nina berangkat menggunakan jalur ilegal. Karena, saat Disnakertrans Kabupaten Sukabumi melakukan pendataan, pihaknya tidak menemukan nama korban yang meninggal di luar negeri itu.

“Tadi pagi, petugas sudah meninjau ke lokasi rumah duka untuk mendampingi kepulangan jenazahnya. Saat itu, keluarganya mengaku kepada kita, bahwa korban sudah sekitar 10 tahun bekerja di Riyadh, Saudi Arabia.

Iya, selama puluhan tahun, korban tidak pernah pulang ke kampung halamannya dan ia hanya melakukan komunikasi saja dengan keluarganya yang di sini,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Sukabumi, Ipda Aah Saepul Rohman mengatakan, sebelum meninggal dunia, korban mengaku kepada suaminya yang bernama Herher saat melakukan komunikasi terakhirnya pada satu pekan lebih, telah mengalami sakit perut dan ketika itu dalam keadaan haid.

“Suaminya mengaku kepada petugas Polsek Curugkembar, bahwa korban sudah 10 tahun bekerja di Riyad Saudi Arabia dan belum pernah pulang. Paspor selalu diperpanjang oleh pengurusnya. Walau tidak pernah pulang, sebagai suaminya mengaku bahwa istrinya sering komunikasi dalam setiap bulannya. Bahkan setiap minggu,” katanya.

Saat proses kepulangan jenazah PMI ini, ujar Aah, di rumah duka telah disambut haru, suami korban, orang tua, sanak keluarga, kerabat dan tetangganya. Isak tangis tampak terlihat saat keluarga korban menerima jenazah korban dari pihak Bandara Sukarno Hatta selaku sopir ambulan.

“Setelah tiba di rumahnya, korban langsung dilakukan pemulasaran di makamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Sikluk, Desa Bojongtugu, Kecamatan Curugkembar pada pukul 09.00 WIB,” pungkasnya.(den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *