Diduga Salah Faham, Kampung Parungseah Gede Diserang Puluhan Orang Tak Dikenal

Kapolsek Sukabumi, AKP Dedi Suryadi saat memintai keterangan pasca penyerangan puluhan orang tidak dikenal di Kampung Parungseah Gede, RT 2/4, Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Senin (20/1) malam.

SUKABUMI – Diduga salah faham, puluhan orang tidak di kenal bergerombol menggeruduk Kampung Parungseah Gede, RT 2/4, Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Senin (20/1) malam.

Puluhan orang tidak dikenal itu, datang ke kampung tersebut sekira pukul 18.30 WIB, menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam. Seperti golok, samurai dan balok.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Parungseah, M Munir mengatakan, peristiwa tersebut bermula dari seorang warga Kampung Parungseah Gede, RT 2/4, Desa Parungseah yang bernama Dagun (40) tengah nongkrong di depan Alfamart dan konter handphone pada Minggu (19/1) sore.

Namun, tiba-tiba datang seorang yang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor. “Saat itu, warga yang diketahui identitasnya itu, langsung melihat kepada Pak Dagun sambil ngomong kasar. Karena tidak menerima, akhirnya terjadi percekcokan hingga berujung perkelahian,” jelas Munir kepada Radar Sukabumi, Senin (20/1).

Saat mereka berkelahi, sambung Munir, warga setempat langsung melerainya dan membawa mereka ke rumah tokoh masyarakat setempat.

“Saat di mediasi, ternyata seorang warga itu merupakan warga Kampung Pasir Pogor, Kecamatan Karang Tengah, Kota Sukabumi. Waktu itu, semua pihak sepakat bahwa persoalannya telah diselesaikan dengan cara musyawarah. Bahkan, kami buatkan surat pernyataan islah,” bebernya.

Persoalan tersebut, ujar Munir, kembali memanas setelah sebuah video perkelahian yang tengah dilerai warga Kampung Parungseah Gede, di unggah di media sosial Facebook. Tidak lama setelah itu, datang sekitar 30 orang dengan mengendarai sepeda motor dan berkumpul di depan Alfamart yang merupakan lokasi perkelahian itu.

“Informasinya ada sekitar 15 motor yang datang ke sini. Beruntung saat mereka tiba di sini, kondisi kampung sedang sepi, sehingga tidak terjadi perkelahian,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *