Bergejolak! Dua Ormas Bentrok di Simpang Yasmin

BOGOR – Suara besi dan bambu yang bergesekan dengan aspal di Jalan KH Abdullah Bin Nuh memecah kebisingan suara kendaraan yang melintas. Dengan seketika, puluhan anggota Organisasi Masyarakat (Ormas) memadati simpang Yasmin dengan membawa bambu. Sambil berlari puluhan orang berpakaian hitam ini mengejar sekelompok orang.

Dari video yang beredar di media sosial, seorang pria yang mengenakan kaos berwarna putih, nampak menantang gerombolan orang dengan seragam berwarna hitam yang berada di sisi berlawanan.

Bacaan Lainnya

Bentrokan pun terjadi, seorang pria yang mengenakan kaos putih itu tampak jalan mundur sambil menangkis serangan yang dilancarkan oleh musuhnya, diatas jalanan yang sudah sepi dan tidak ada kendaraan yang berlalu lalang. Setelah mengambil beberapa langkah kebelakang, pria tersebut pun terjengkal dan langsung menjadi bulan-bulanan lawannya.

Nampak beberapa kali serangan yang diarahkan kepadanya mengenai beberapa bagian tubuhnya yang terjatuh. Walaupun sudah diinjak-injak bak seorang ibu-ibu yang sedang mencuci pakaiannya didalam ember, pria berbaju putih itu mampu bangkit kembali dan masuk kedalam barisan pasukannya.

Bentrokan antara dua ormas pecah ditengah keramaian arus lalu lintas Jalan Arteri Soleh Iskandar, sehingga menyebabkan kemacetan disepanjang jalan Soleh Iskandar. Bentrokan yang terjadi itu mengakibatkan terjadinya kerusakan infrastruktur dan kendaraan bermotor.

Bentrokan yang terjadi selama kurang lebih satu jam itu pun menarik perhatian Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Hendri Fiuser untuk turun langsung ke lapangan dan meredakan bentrokan antar kedua ormas.

Tim Polresta Bogor Kota yang terjun ke lapangan pun langsung membubarkan kedua ormas dengan menyekat pergerakkan keduanya. Berdasarkan pengakuan Hendri Fiuser, Polresta Bogor Kota sudah mengantisipasi terjadinya bentrokan antara kedua ormas tersebut. Entah apa yang merasuki kedua ormas tersebut, bentrokan malah terjadi di Jalan Soleh Iskandar.

“Kedua ormas saling serang karena ada salah satu kelompok yang duduk, kemudian diserang. Tadi pagi sudah kita antisipasi kita kumpul kan para pimpinan ormas ini namun karena isu ini sudah berkembang di masing-masih anggota, jadi berdatangan dari Tanggerang, Bekasi, Depok dan Ciomas,” jelas Hendri.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh Metropolitan, gesekan kedua Ormas berawal dari permasalahan yang terjadi di Bojonggede, sekitar pukul 01.00 WIB dinihari. Kedua ormas yang sudah didamaikan itu, ternyata bergesekkan lagi, di Kota Bogor, tepatnya didepan Apartemen Bogor Valley.

Dalam gesekan tersebut, 5 unit sepeda motor menjadi sasaran amukan kedua ormas dengan cara dibakar. Ormas yang diserang pun melarikan diri masuk ke Apartemen Bogor Valley dan kearah Kebon Pedes. Keributan yang terjadi selama satu hari ini, ternyata belum bisa membuat pihak Kepolisian mengambil tindakan tegas. Berdasarkan pengakuan Hendri Fiuser, pihaknya belum menetapkan tersangka atas kejadian keributan.

“Siapapun melanggar hukum akan kami tindak tegas, yang paling penting kami bersama pemkot akan melakukan mediasi dan melihat akar permasalahan seperti apa dan mengevaluasi kegiatan mereka ini sehingga tidak menimbulkan kecemasan masyarakat bogor,” kata Hendri.

Pasca terjadinya bentrokan, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Bogor M Beninue Argobie buka suara. Menurut pria yang akrab disapa Ben itu, Pemuda Pancasila Kota Bogor selama ini tidak pernah mau punya masalah dengan ormas manapun, dan tidak pernah memulai. Apalagi, lanjut dia, Pemuda Pancasila penggagas bersatunya ormas-ormas di Kota Bogor.

Selain itu, pemicu bentrokan antar ormas tersebut, menurut Ben bermula Senin dini hari (19/1). Dimana posko PP di Kota Bogor diserang dan sempat terjadi keributan diantara kedua ormas, namun akhirnya bubar. Pasca kejadian tersebut Ben juga mengaku akan melanjutkan masalah ini ke ranah hukum.

“Kami bukan menyerang, seperti informasi yang beredar di masyarakat. Justru kami bertahan membela diri. Kami akan lanjutkan kasus ini ke ranah hukum. Apalagi sebenarnya sudah ada perdamaian di antara kedua ormas di Polsek di Kabupaten Bogor,” ujarnya.

Sementara itu, Dewan Pembina BPPKB Bogor Raya H Tb Enung Sutisna membenarkan adanya insiden antara ormas yang dipimpinnya dengan ormas lain di Bogor, kemarin (19/1) siang. Meski begitu, ia mengakui sudah ada komitmen hitam diatas putih dengan materai bahwa sudah ada kesepakatan damai antara kedua belah pihak yang bertikai.

Ia pun berharap setelah adannya komitmen ini, masing-masing elemen ormas, terlebih yang berada di wilayah, harus bisa menahan diri dan tidak mudah terpancing provokasi. Sehingga merugikan dirinya dan organisasi.

“Sudah ada kesepatakan damai itu. Intinya masing-masing elemen harus bisa menahan diri,” singkatnya. (dil/ryn/c/mam)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *