APBD 2020 Tak Ada yang Prinsip

Sekda Kota Sukabumi, Dida Sembada Saat melakukan pembahasan hasil evaluasi APBD dengan DPRD Kota Sukabumi, belum lama ini. foto:ikbal/radarsukabumi

CIKOLE – Tim Anggaran Pemerintah Daerah ( TAPD) Kota Sukabumi sedang menyesuaikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD ) Kota Sukabumi 2020 dengan hasil Evaluasi Gubernur Jawabarat.

Hasil evaluasi, APBD Kota Sukabumi tidak merubah perangkaan yang sudah ditetapkan melalui Paripurna lalu, hanya saja ada perbedaan nomor rekening saja. ” Intinya tidak ada permasalahan yang prinsip,” ujar Sekda Kota Sukabumi, Dida Sembada.

Bacaan Lainnya

Pihaknya sudah membahas hasil evaluasi APBD Gubernur ini dengan DPRD Kota Sukabumi. Pihaknya juga sudah menerima sejumlah masukan dari Anggota Badan Anggaran.

” Ketika sudah disesuaikan nanti kita akan sampaikan lagi ke Gubernur. Di Januari APBD 2020 bisa langsung running,” katanya.

Sementara itu mengenai Sisa Lebih Penggunaan anggaran ( Silpa) 2019 kata Dida belum bisa dihitung secara valid. Soalnya Silpa itu muncul ketika sudah ada audit dari Badan Pemeriksaan Keuangan ( BPK).

” Tapi kalau yang ada di APBD itu baru prediksi, kisaran diangka Rp. 40 Miliar,” terang Dida.

Adapun Komposisi R-APBD Kota Sukabumi Tahun Anggaran 2020 setelah dilakukan pembahasan antara Pemerintah Daerah dengan DPRD Kota Sukabumi, antara lain Gambaran Umum Komponen Pendapatan sebesar Rp. 1.289.045.441.594,00, mengalami kenaikan sebesar 2,26 persen atau sebesar Rp. 28.442.760.434,00 dari Tahun Anggaran 2019 yakni sebesar Rp. 1.260.602.641.130,00. Selanjutnya Komponen Belanja Daerah sebesar Rp 1.327.291.461.564,00, mengalami kenaikan sebesar 2,80 persen atau sebesar Rp. 36.126.402.981,00 dari Tahun Anggaran 2019 yakni sebesar Rp. 1.291.165.058.583,00.

Sedangkan Gambaran Pembiayaan, yakni Penerimaan Pembiayaan yang terdiri dari Sisa Lebih Perhitungan sebelum Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) dianggarkan sebesar Rp. 40.246.020.000,00 mengalami kenaikan sebesar 14,19 persen atau sebesar Rp. 5 milyar dari Tahun Anggaran 2019 yakni sebesar Rp. 35.246.020.000,00. Kemudian Pengeluran Pembiayaan sebesar Rp. 2 milyar, mengalami penurunan sebesar 57,30 persen atau sebesar Rp. 2.683.642.547,00 dari Tahun Anggaran 2019 yakni sebesar Rp. 4.683.642.547,00. (Bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *