Abdul Muiz Minta Pemprov Evaluasi Penyebab Bencana Bogor

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS, Abdul Muiz saat meninjau korban bencana longsor dan banjir yang menerjang Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.

SUKABUMI — Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS, Abdul Muiz meminta kepada pemerintah provinsi (pemprov) Jawa Barat untuk segera melakukan evaluasi penyebab terjadinya banjir dan longsor yang menerjang wilayah Kabupaten Bogor.

Menurutnya, longsor terjadi akibat adanya kesalahan manusia khususnya pertambangan serta HGU yang cenderung dibiarkan tanpa dilakukan kembali penghijauan.

Bacaan Lainnya

“Saya tekankan kepada Pemrov untuk segera melakukan kajian soal bencana alam ini, “jelas Abdul Muiz dalam keterangan kepada radarsukabumi.

Menurutnya, berdasarkan informasi saat melakukan kunjungan kerja ke posko terpadu bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor di Cibinong.

Banyak sekali wilayah yang terdampak akibat bencana tersbut, ada sekitar 28 Kecamatan, 128 Desa dan kelurahan yang terkena bencana alam ini. Bahkan hingga kini banyak sekali desa belum terakses oleh relawan gabungan.

“Ya benar informasi kemarin ada lima desa yang belum terakses berdasarkan laporan dari pak Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, “cetusnya.

Untuk itu, dirinya meminta kepada pemprov untuk bergerak cepat menghadapi masalah ini. Namun, dirinya merasa harus berterima kasih kepada tim gabungan yang terdiri dari Pemkab Bogor, TNI/ Polri, Tagana, relawan komunitas dan beragam elemen bahu membahu membantu daerah terdampak.

Meski saat ini, Pemprov Jabar sudah memberikan bantuan dana tanggap bencana sebesar Rp 1.5 miliar, bantuan logistik dan obat-obatan. Tetapi, menurutnya masih ada kekurangan mengingat yang terdampak sangatlah luas.

“Saya dorong adanya penambahan anggaran untuk mempercepat penanganan, selain itu juga kami meminta pemprov segera mengirimkan alat berat sebanyak-banyaknya agar bisa membuka akses jalan yang terputus, “terangnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, Informasi terakhir dampak bencana yang diperoleh Abdul Muiz diantaranya, sebanyak delapan orang meninggal dunia, empat jiwa hilang, rumah rusak berat sebanyak 2139 unit, rusak sedang 81 unit dan rusak ringan 2140 unit.

Kemudian masjid rusak berat lima, rusak ringan tujuh masjid, 11 unit jembatan terputus, jalan putus 55 titik. Selain itu satu sekolah rusak berat, satu rusak sedang, dua rusak ringan, dan enam pesantren rusak ringan.

“Saya tekankan agar pemprov dengan segera melakukan kajian lebih lanjut soal bencana ini, agar tidak terjadi kembali dikemudian hari. Saat ini yang masih sangat dibutuhkan oleh warga yakni stok makanan dan obat-obatan serta sumber daya manusia kesehatan.

Selain itu tabung gas untuk memasak. Selain itu yang perlu diperhatikan pula adalah beban berat kebutuhan pascabencana. Khususnya membangun kembali fasilitas publik yang rusak akibat bencana,”tukasnya. (hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *