Mengenal Penyakit Kencing Nanah (gonore)

Oleh : Dr. Elfani Sakinah
Dokter Umum RS Betha Medika

Selamat pagi para pembaca Radar Sukabumi, saat ini telah merebak kembali salah satu penyakit menular seksual yang jarang dibicarakan yaitu penyakit kencing nanah atau gonore. Bahkan penyakit ini sudah menyerang segala usia termasuk kalangan remaja atau dewasa muda. Bahkan angka kejadiannya semakin tahun semakin meningkat.

Bacaan Lainnya

Lalu apa itu Gonore?

Gonore disebabkan oleh bakteri diplokokus gram negatif, Neisseria gonorrhoeae (N. gonorrhoeae), yang menginfeksi membran mukosa dari urethra ( tabung yang mengalirkan urin ke saluran kemih), mata, tenggorokan, vagina, anus, saluran reproduksi pada perempuan (tuba fallopi, serviks dan rahim).

Gonore dapat ditularkan melalui hubungan seks vaginal, anal dan oral dengan pasangan yang terinfeksi bakteri N. gonorrhoeae. Gonore juga dapat ditularkan melalui ibu yang sedang mengandung kepada bayi yang ada dalam kandungannya selama proses melahirkan bayi tersebut.

Lalu apa saja gejalanya:

Gejala gonore pada laki-laki:

Sebagian besar laki-laki mungkin tidak akan menyadari gejala bahwa ia telah menginap gonore, karena beberapa laki-laki memang tidak mendapatkan gejalanya. Gejala yang paling umum dan paling pertama dikenali adalah rasa panas atau terbakar ketika buang air kecil.

Setelah itu akan diikuti oleh gejala lainnya berupa: frekuensi buang air kecil yang cukup sering, keluarnya nanah dari penis (tetesan cairan) berwarna putih, kuning, krem atau kehijau-hijauan), bengkak dan kemerahan pada penis, bengkak atau nyeri pada testis, dan sakit tenggorokan yang datang terus-menerus.

Gejala gonore pada perempuan

Beberapa perempuan sulit mengidentifikasi gejala gonore ini, sebab gejala yang muncul ada kemiripan dengan infeksi lain. Gejala gonore pada perempuan tidak terbentuk dengan jelas, seperti  yang diidapnya.

Bagaimana cara mengobati gonore?

Gonore dapat diobati dan dapat disembuhkan, tetapi tidak bisa disembuhkan dengan pengobatan yang dilakukan di rumah, atau membeli obat di apotek. Anda harus pergi menemui dokter. Kemudian dokter akan melakukan diagnosis berdasarkan hasil tes dengan cara mengambil contoh cairan dari urethra laki-laki dan serviks pada perempuan.

Dokter juga akan melakukan pengecekan pada anus dan tenggorokan Anda, untuk melihat ada tidaknya infeksi pada bagian tersebut. Tes tersebut dibawa ke lab, dan jika hasilnya positif, dokter akan mulai memberikan perawatan.

Bagaimana jika gonore tidak diobati?

Pada perempuan, gonore yang tidak diobati dapat merusak tuba fallopi. Dampak fatalnya, gonore dapat menyebabkan ketidaksuburan dan meningkatkan resiko sel telur yang dibuahi berkembang di luar rahim.

Sedangkan pada laki-laki, gonore yang dibiarkan dapat menyebabkan epididimis – rasa sakit di daerah testis yang berisiko terhadap infertilitas. Jika tidak diobati dengan cepat, gonore lama-lama akan menyebabkan masalah pada prostat dan menimbulkan luka pada urethra, sehingga akan menyebabkan susah buang air kecil.

Langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran gonore?

Benar adanya ungkapan ‘lebih baik mencegah daripada mengobati’. Satu-satunya cara pasti agar tidak terkena penyakit ini adalah dengan melakukan seks aman dan melakukan pemeriksaan rutin. Anda juga memiliki risiko lebih rendah jika melakukan hubungan seksual jangka panjang hanya dengan satu orang dan pastikan jika Anda adalah satu-satunya pasangan mereka.

Tidak hanya itu, ada beberapa cara lainnya yang bisa Anda lakukan untuk mencegah diri terkena penyakit kencing nanah, yaitu:

Pakai kondom. Kondom berfungsi sebagai penghalang masuknya bakteri penyebab kencing nanah. Tidak hanya itu, kondom pun akan melindungi Anda terkena penyakit menular seksual lain.

Tes penyakit kelamin bersama dengan pasangan. Berkomunikasilah dengan pasangan Anda sebelum melakukan hubungan seksual. Pastikan pasangan Anda tidak memiliki gejala penyakit ini. Ajak pasangan Anda melakukan tes skrining untuk memastikan keadaannya. Perlu diingat, seseorang bisa saja terkena penyakit menular seksual tanpa menyadarinya.

Bertanggung jawab atas aktivitas seks Anda. Jika Anda mengidap penyakit ini ataupun sedang dalam masa pengobatan, hindarilah melakukan hubungan seksual bersama pasangan sampai Anda benar-benar sembuh. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk share informasi ini kepada kerabat dan keluarga ya..
Salam semakin sehat dari kami, keluarga besar RS Betha Medika.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *