Kasus HIV Didominasi LSL

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Damayanti Pramasari
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Damayanti Pramasari saat menerangkan kasus HIV.

SUKABUMI — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, menyebutkan suspect Human Immunodeficiency Virus (HIV) di dominasi oleh Laki Suka Laki (LSL) yang jumlahnya mencapai 264 kasus.

Dari data yang tercatat Dinkes Kabupaten Sukabumi, terhitung dari 2013 sampai September 2019 terdapat 862 kasus. Rincianya, 264 LSL, 146 Ibu Rumah Tangga (IRT), 136 lelaki beresiko tinggi, 107 wanita pekerja seks, 48 anak, 37, pengguna napza suntik, 17 wanita, 14 pasangan beresiko tinggi, 93 lain-lain.

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Damayanti Pramasari mengatakan, terhitung Januari sampai September 2019 hanya terdapat 91 kasus yang ditemukan. “Kalau melihat dari data yang ada jumlah LSL ini paling tinggi ditemukan dan ke duanya IRT juga cukup tinggi,” kata Damayanti kepada Radar Sukabumi,  (1/12).

Menurut Damayanti, HIV hanya dapat dicegah dengan Anda jauhi seks di luar nikah atau seks beresiko, Bersikap saling setia, Cegah dengan kondom, Dihindari penggunaan narkoba suntik dan napza, Edukasi ajari pasangan dan teman-teman. “Ini kuncinya untuk mencegah HIV dengan cara A, B, C, D dan E,” ulasnya.

Menurutnya, Dinkes tak hentinya melakukan penemuan kasus baru melalui penjangkauan bekerjasama dengan LSM Lensa, pemeriksaan VCT bagi ibu hamil di layanan kesehatan, masyarakat secara volunteir, dan pekerja di perusahaan. “Selain itu, kami juga memberikan layanan konseling melalui konselor HIV yang sudah dilatih dan melakukan pengobatan pada penderita HIV yang sudah dinyatakan positif,” tambahnya.

Dinkes juga berupaya menambah layanan kesehatan yang mampu utuk memeriksa HIV secara mandiri, penjangkauan dan konseling pada orang yang sudah HIV, mencegah putus obat, sosialisasi pada masyarakat dan kerjasama lintas sektor yang lebih intensif.

“Selain itu, kami memberikan pelayanan yang komprehensif dan berkesinambungan serta pemenuhan sarana dan prasarana. Kami harap, dengan berbagai upaya yang dilakukan dapat menekan kasus HIV ini,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *