SUKABUMI – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Cianjur-Sukabumi menggelar operasi pasar (OP) beras, di sejumlah pasar Kota dan Kabupaten Sukabumi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaan pasokan dan stabilitas harga (KPSH).
Kepala Gudang Pasirhalang Sukabumi, Bulog Cabang Cianjur-Sukabumi Herman Felani mengatakan, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020, sejumlah harga beras di Kota dan Kabupaten Sukabumi terus mengalami peningkatan.
Bahkan harganya sudah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Padahal menurutnya, sesuai dengan peraturan Menteri Perdagangan (Mendag) harga per kilogram diangka Rp9450/kilogram. Namun di Sukabumi harganya sudah mencapai Rp9.550 /kilogram.
“Untuk Sukabumi, sampai awal Desember kemarin harga beras medium saya cek angkanya sudah di atas HET tidak sesuai peraturan Menteri Perdagangan,” ucap Herman kepada Radar Sukabumi, baru-baru ini.
Maka dari itu, sambung dia, Bulog melakukan operasi beras. Dengan menyuplai beras medium ke sejumlah kios di pasar tradisional, guna menekan naiknya harga beras di pasar.
Tentunya dengan suplai beras ke sejumlah pasar tradisional ini bisa menekan naiknya harga beras menjelang Nataru. Adapun harga beras yang dijual pada operasi ini di bawah Rp9 ribu atau dijual dengan harga Rp8100 per kilogram dengan kualitas medium. Beras yang didistrubusikan pun kualitasnya tidak kalah dengan yang selama ini di masyarakat.
“Ketersediaan beras baik untuk operasi pasar, cadangan hingga bencana alam tercukupi hingga panen raya hingga tahun depan atau April 2020,” ulasnya.
Dikatakannya, operasi beras ini akan terus dilakukan hingga harga beras bisa kembali normal dan tidak lagi diatas HET Permendag. Namun jika masih ada ditemukan penjual dengan harga tinggi, maka operasi akan dilakukan secara masif dengan melibatkan Tim Satgas Pangan Pemerintah Kota dan Kabupaten Sukabumi. (wdy)
