SUKABUMI – Keberhasilan mengharumkan nama daerah di ajang SEA Games 2019, ternyata tak menjamin mendapat perlakuan istimewa. Hal itu setidaknya yang dialami Muhammad Taufik. Atlet asal Tasikmalaya ini dikabarkan pulang ke kampung halamannya hanya menggunakan angkutan umum.
Padahal, dirinya berhasil menyumbangkan dua medali yakni satu medali emas di cabang modern pentathlon nomor beach laser run dan medali perunggu di cabang triathlon nomor renang, lari, menembak. Medengar kabar tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, M Jaenudin berang.
“Saya sebagai anggota Komisi V sangat menyesalkan ada kejadian seperti ini. Ini kekeliruan luar biasa yang mesti di evaluasi oleh dinas terkait dan juga Pemprov Jabar. Baik itu oleh Gubernur dan wakil gubernur, KONI sama Dispora Jabar,” tegas Jaenudin kepada Radar Sukabumi, Selasa (10/12).
Menurutnya, hal ini seharusnya tidak terjadi jika koordinasi antar lembaga terjalin. Terutama dalam hal ini Gubernur Jawa Barat, Dispora Jabar termasuk KONI.
“Atlet ini sudah mengharumkan nama kampung halamannya serta secara umum pemerintah Provinsi Jawa Barat. Seharusnya, perjuangan mereka mendapat penghargaan tinggi dari pemerintah. Bukan malah seolah ditelantarkan seperti itu,” tambahnya.
Ia pun meminta agar kejadian ini segera mendapat perhatian serius dari pemerintah. Jangan sampai, hal ini terus terulang dikemudian hari. “Saya akan meminta penjelasan dari pihak-pihak terkait. Bagi saya ini sungguh miris,” aku Jaenudin yang merupakan politisi PDI Perjuangan ini.
Seperti diketahui, Muhammad Taufik pulang ke kampung halamannya, Tasikmalaya, menggunakan angkutan umum. Taufik kemudian disambut secara sederhana. Saat tiba di Tanah Air, Taufik diantar Kemenpora hingga Bandung, lalu dia melanjutkan perjalanan ke Tasikmalaya dengan menaiki elf.(nur)
