Induk Ular Kobra Diburu

Kepala seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiawan mengatakan, sejak Kabupaten Sukabumi ditetapkan siaga darurat bencana, mulai dari Desmber 2019 sampai Juni 2020 mendatang. Selain harus siaga bencana longsor dan banjir, warga juga harus mewaspadai soal banyaknya bayi ular kobra yang keluar dari sarangnya.

“Untuk itu, warga harus ekstra hati-hati di rumah. Bila di dalam rumah maupun pekarangan terdapat celah pintu atau lobang, disarankan agar segera menutupnya menggunakan kain atau keset injuk,” kata Eka.

Bacaan Lainnya

Pihaknya menilai, wajar bila bayi ular kobra saat ini banyak ditemukan di permukiman. Apalagi, hal itu terjadi di awal musim hujan.

“Sekarang lagi musim ular kobra menetas, jadi wajar bila warga Sukabumi menemukan bayi ular berbisa itu. Sebenarnya, pada saat musim hujan pertama itu, bukan hanya jenis ular kobra saja yang menetas, tetapi ular jenis lain pun sama,” ujarnya.

Untuk itu, BPBD menyarankan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi untuk meningkatkan kebersihan di rumah dan sekitarnya. Dia juga meminta masyarakat tidak membuat habitat baru yang bisa dijadikan sarang kobra bertelur, seperti lubang-lubangan, tumpukan sampah dan tumpukan puing-puing.

“Semua ruangan di dalam rumah maupun di sepanjang pekarangan rumah harus bersih, setiap hari dipel dengan wangi-wangian atau obat yang menyengat,” pungkasnya. (upi/den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *