Dinkes Sebut Penderita Malaria Menurun

Sejumlah perseta dari engelola Program Malaria dan Juru Malaria Desa (JMD) pada saat mengadakan pertemuan percepatan eliminasi Malaria di Pondok Saung Geulis.

SUKABUMI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit malaria menurun. Berdasarkan data tahun ke tahun, tercatat bahwa penderita pada tahun 2014 yaitu 181 orang, sedangkan pada Tahun 2015 mengalami penurunan sebanyak 111 orang dan Pada Tahun 2016 kasus Malaria kembali mengalami penurunan menjadi 75 penderita dan tahun 2017 kasus positif malaria sebanyak 75 penderita serta pada tahun 2018 kembali penurunan kasus positif malaria menjadi 60 kasus.

Dengan data tersebut, selama lima tahun terakhir penderita positif malaria terus menurun, tetapi secara epidemiologi kasus indigenus masih tetap ada dan harus ditekan agar kasus indigenus tidak ada.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan plasmodium, penderita positif malaria di Kabupaten Sukabumi di dominasi oleh Plasmodium Vivax. Walaupun Plasmodium Falciparum juga ada di Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan klasifikasi epidemiologi kasus positif malaria di Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu lima Tahun terakhir kasus indegenus terus menurun, hal ini disikapi secara positif karena diharapkan kasus indegenus di Kabupaten Sukabumi tidak ada karena itu merupakan salah satu indikator untuk memperoleh sertifikat Eliminasi Malaria.

Untuk menjaga konsitensi, dinkes mengadakan kegiatan pertemuan percepatan eliminasi malaria di Pondok Saung Geulis.

Dengan peserta 31 orang yang terdiri dari Pengelola Program Malaria dan Juru Malaria Desa (JMD) bertujuan untuk

  1. Meningkatnya pemahaman terhadap pelaksanaa pengendalian malaria dan system
    informasi malaria berdasarkan tahapan eliminasi.
  2. Tersedianya data penyakit dan factor risiko malaria serta data terkait lainnya dalam pengendalian malaria.
  3. Terlaksananya kegiatan pengolahan dan analisis data secara rutin.
  4. Diperolehnya peta stratifikasi malaria menurut desa, kecamatan dan Kabupaten/Kota.
  5. Meningkatnya Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB) malaria.
  6. Terlaksananya diseminasi informasi data dan informasi serta rekomendasi kepada pelaksana program pengendalian malaria, lintas program dan lintas sektor terkait dalam pengendalian malaria.

(*/hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *