Cuaca Ekstrem Terjang Cianjur, Pohon Bertumbangan

Ilustrasi

CIANJUR – Cuaca ekstrem kembali menerjang wilayah Cianjur, Rabu (11/12) siang. Hujan deras disertai petir dan angin kencang sejak pukul 14.00 WIB tersebut mengakibatkan pohon tumbang di tiga lokasi hampir bersamaan.

Tiga lokasi yakni di Kampung Manggu, Kampung Babakan Karet dan Jalan Pasir Gede Raya tepatnya di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Satu unit rumah dan satu unit mobil mengalami kerusakan ringan, namun di lokasi Babakan Karet hanya menutup akses jalan warga.

Bacaan Lainnya

Dedah (96) pemilik rumah yang sudah tua renta tersebut tinggal berdua bersama cucunya yang kurang normal. Diriya sudah memiliki firasat saat hujan deras disertai angin kencang dan petir bakal menerjang rumahnya. Ia pun mengungsi ke rumah kerabat yang berjarak kurang lebih 500 meter.

“Yang emak khawatirin itu bukan pohon jengjen yang tumbang, tapi tebing dekat rumah. Pas hujan gede itu, emak buru-buru ngungsi sama cucu ke rumah keluarga di atas,” ujarnya.

Ia bersama cucunya sudah lama tinggal berdua setelah kedua orang tuanya berpisah dan sang ibu pergi bekerja ke Kota Hujan (Bogor). Melihat kejadian tersebut, Lurah Bojongherang, Dudu Abdurajab bersama staf kelurahan dan Babinsa yang turut dibantu warga melakukan evakuasi pohon yang menimpa rumah.

Dudu mengatakan, pihaknya mengetahui kejadian tersebut dari grup masyarakat siaga bencana Kelurahan Bojongherang. Pada saat hujan deras, langsung melakukan pemantauan.

“Saya pada saat hujan deras sedang ada kegiatan dan tetap melakukan pemantauan di grup WA, yang saya khawatirkan di daerah saya takut terjadi bencana dan Alhamdulillah tidak ada korban,” tuturnya.

Pihaknya pun mengimbau kepada seluruh warga Kelurahan Bojongherang untuk selalu waspada dan siaga terhadap segala kemungkinan bencana yang terjadi. Pasalnya, kondisi hujan deras yang kerap terjadi di sore hari tidak bisa diprediksi intensitasnya.

Selain itu, ia pun akan memberikan bantuan berupa santunan serta melakukan rehab yang nantinya akan dilaporkan ke pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur. “Insya Allah akan kita berikan bantuan dan akan dilaporkan ke Dinsos juga,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Mokhamad Irfan Sofyan menuturkan, saat ini Kabupaten Cianjur sudah memasuki siaga bencana yang terhitung sejak 1 November 2019 sampai dengan Mei 2020.

Bencana yang dikhawatirkan di Kabupaten Cianjur diantaranya banjir, longsor, angin puting beliung.

Titik rawan bencana yang sudah terpetakan saat ini diantaranya untuk di wilayah Cianjur Utara dan Selatan.

“Sebetulnya untuk rawan bencana, semua wilayah itu rawan, tapi yang paling dikhawatirkan di dua wilayah yakni Cianjur Utara dan Selatan yang biasanya terjadi longsor serta banjir,” ungkapnya.

BPBD Kabupaten Cianjur pun sudah melakukan langkah-langkah penanganan bencana dari mulai memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada serta siap siaga dan memasang alat Early Warning System (EWS) untuk mengetahui bencana longsor sejak dini.

Selain itu, masyarakat pun diminta untuk tidak melakukan aktifitas di luar rumah saat hujan deras yang disertai petir, terlebih berada di tempat terbuka.

“Imbauan sudah kita berikan kepada masyarakat agar lebih waspada serta siap siaga menjelang musim hujan ini, apalagi kita sudah melakukan pemasangan alat EWS dan itu bekerja seperti di Pagelaran pada hari Selasa (10/12) yang terjadi longsor tapi tidak sampai ke pemukiman warga,” paparnya.
(RC/kim/pojokjabar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *