Kasus Keracunan Tegal Buleud Ditetapkan KLB, Korban Meninggal Dua Orang

SUKABUMI – Jumlah korban meninggal dunia akibat keracunan makanan di Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud, terus bertambah. Setelah sempat berjuang untuk sembuh, Yoyoh (54) warga asal Kampung Cijoho, akhirnya dinyatakan meninggal dunia, kemarin (18/7) sekitar pukul 06.30 WIB.

Berdasarkan data yang tercatat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, korban meninggal dunia kini menjadi dua orang. Yakni Yoyok dan Olis (54) warga asal Kampung Puncak Nangka, yang meninggal dunia sekira pukul 10.00 WIB Minggu (17/11).

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sukabumi Damayanti Pramasari, hasil dari asessmen tim medis di lapangan, saat ini jumlah korban keracunan makanan mencapai 77 korban. Enam diantaranya kini tengah mendapatkan peratawan intensif di RSUD Jampangkulon.

“Dari enam yang di rujuk ke RSUD Jampangkulon itu, dua diantaranya meninggal dunia. Sementara, 71 korban lainnnya di rawat di Posyandu Desa Sirnamekar,” jelasnya kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, kemarin (18/11).

https://radarsukabumi.com/sukabumi/warga-tegalbuleud-keracunan-makanan/

Saat ini, sejumlah petugas dari Dinkes bekerjasama dengan pemerintah setempat tengah memantau dan siaga di lokasi rumah warga. Kasus ini sendiri, ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). “Mudah-mudahan korban keracunan makanan itu, tidak bertambah. Sekarang kondisi korban sudah berangsur membaik. Bahkan, sebagian warga yang sebelumnya di rawat di Posyandu, sudah pulang ke rumahnya masing-masing,” paparnya.

Ketika disinggung mengenai penyebab kematian dua korban, ia menjawab, saat ini pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara jelas. Pasalnya, pihaknya tengah fokus melakukan investigasi yang bekerjasama dengan pihak kepolisian.

“Kami masih menunggu hasil diagnosa dari pihak rumah sakit. Makanya kami belum bisa memberikan keterangan secara jelas mengenai penyebab kematian dua korban itu. Namum, berdasarkan pemeriksaan sementara tim medis, diduga korban meninggal karena keracunan,” papar Damayanti.

Selain melalukan investigasi, Dinkes juga telah mengambil sample makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan itu. Seperti daging ayam, bihun dan nasi box.

“Semua makanan yang dikonsumsi korban keracunan itu, sudah kami ambil untuk dilakukan uji laboratorium ke Bandung. Setelah itu, nanti kita bisa mengetahui fakta sebenarnya. Iya, hasilnya nanti sekitar dua pekan mendatang,” timpalnya.(den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *