Jaga Lingkungan, Puluhan Remaja Belajar Hidroponik

Puluhan remaja mengikuti workshop tanaman hidroponik di wisata Bukit Baros, Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes.

KEBONPEDES – Puluhan remaja se Provinsi Jawa Barat, mengikuti workshop tanaman hidroponik yang diselenggarakan di kawasan objek wisata Bukit Baros, Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Minggu (10/11).

Kegiatan yang digagas IPB Sukabumi ini, bertujuan selain untuk meningkatkan silaturahmi juga untuk meningkatkan pemahaman para remaja dalam menjaga lingkugan. Seperti penghijauan.

Bacaan Lainnya

Ketua Pelaksana Event Leaf 2019, Mahendra Toro Maulana mengatakan, workshop yang diikuti sebanyak 80 peserta ini diikuti berbagai daerah di Jawa Barat. Seperti Bekasi, Cianjur, Bogor dan lainnya. “Kegiatan ini, merupakan program sekolah IPB Sukabumi dari mata kuliah organizer. Jadi, kami disuruh membuat kegiatan yang berkaitan dengan ramah lingkungan,’ jelas Mahendra kepada Radar Sukabumi, Minggu (10/11).

Workshop tanaman hidroponik tersebut, sambung Mahendra, sengaja diselenggarakan. Lantaran, ia bersama mahasiswa lainnya merasa prihatin dan menilai saat ini kurangnya lahan penghijauan dan lahan pertanian yang ada di daerah Kota maupun Kabupaten Sukabumi. Untuk itu, ia bersama mahasiswa lainnya langsung menyelenggarakan sebuah event lingkungan dengan tema Love Earth and Fun (LEAF).

“Dalam workshop ini, kami bukan hanya sekedar memberikan materi verbal yang membosankan, tetapi kami juga memberikan materi yang bersifat non verbal dan menyenangkan. Seperti lomba melukis menggunakan media botol hidroponik yang dilakukan di alam terbuka,” paparnya.

Ia berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini, seluruh peserta bisa mengembangkan tanaman hidroponik dirumahnya masing-masing, sehingga mereka bisa mendapatkan hasil yang bisa dikonsumsi maupun dijual. “Semoga dengan workshop ini, dapat meningkatkan pemahaman para remaja dalam menjaga lingkungan.

Apalagi, saat ini banyak ditemukan kasus kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat. Jadi, setelah mengikuti kegitan ini para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yand didapatnya di lingkungannya masing-masing,” bebernya.

Sementara itu, seorang peserta workshop tanaman hidroponik, Dafauzan Adi Brahmantio (20) asal warga Bekasi mengatakan, ia mengetahui kegiatan tersebut bermula dari temannya di kampus dan informasi yang ramai diperbincangkan di sosial media.

“Setelah itu, saya langsung mengikuti kegiatan ini. Iya, karena memang tertarik. Apalagi, workshop ini, bertema ramah lingkungan,” katanya.

Menurut Dafauzan, workshop tanaman hidroponik ini, sangat penting dilakukan untuk mengedukasi dan meningkatkan pemahaman para remaja agar lebih peduli dalam menjaga lingkungan.

“Apalagi, selama musim kemarau saat ini banyak ditemukan peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang penyebabnya diduga oleh orang yang tidak bertanggungjawab,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *