Sampah di Sungai Cibojong Harus Segera Disikapi !

Seorang warga Kampung Jelebud, RT 5/2, Desa/Kecamatan Jampangtengah, di sekitar Sungai Cibojong yang terdapat sampah dan sedang membakarnya.

JAMPANGTENGAH – Persoalan tumpukan sampah yang mencemari Sungai Cibojong di Kampung Jelebud, Desa/Kecamatan Jampangtengah, menuai perhatian berbagai semua kalangan. Kali ini, Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Denis Eriska angkat bicara mengenai tumpukan sampah yang berada di bantaran sungai tersebut.

Ia menilai, tumpukan sampah di Sungai Cibojong selain mengganggu kebersihan lingkungan, juga mempengaruhi kualitas kesehatan warga.

Bacaan Lainnya

Terlebih lagi, saat ini tengah memasuki musim hujan, bila tidak segera disikapi dengan baik, maka tumpukan sampah tersebut berpotensi dan menyebabkan bencana banjir. Lantaran, saluran air di sungai tersebut tidak bisa mengalir secara maksimal, akibat tersumbat tumpukan sampah.

“Memang untuk wilayah Kecamatan Jampangtengah, khususnya di kampung tersebut hingga saat ini belum terlayani pelayanan angkutan sampah. Sehingga, warga di kampung itu, membuang sampahnya sembarangan,” jelas Denis kepada Radar Sukabumi, kemarin (13/11).

Pihaknya mengaku, sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan pemerintah Kecamatan Jampangtengah untuk pelaksanaan penanganan kebersihan sampah tersebut.

“Kami memberikan edukasi dan mendorong pemerintah setempat agar membentuk beberapa bank sampah. Ini, tentunya akan menjadi salah satu solusi yang baik. Sehingga, sampah tersebut tidak mencemari lingkungan,” ujarnya.

DLH Kabupaten Sukabumi, sambung Denis, berencana akan membuka layanan pengangkutan sampah di Kecamatan Jampangtengah. Ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya preventif agar warga tidak membuang sampahnya ke sungai.

“Hanya saat kita rapatkan dengan Pak Camat dan Pak Kades se-Kecamatan Jampangtengah, DLH Kabupaten Sukabumi kesulitan mencari lahan untuk lokasi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPSA). Karena kebanyakan lahan di wilayah tersebut merupakan lahan milik perkebunan,” tandasnya.

Meski demikian, pihaknya akan terus menjalin kerjasama dengan pemerintah desa dan pemerintah Kecamatan Jampangtengah untuk mencari solusi yang baik, agar di wilayah tersebut terdapat TPSA untuk pembungan sampah.

“Kami juga akan memasang beberapa papan himbauan supaya warga tidak membuang sampah sembarangan beserta sanksinya. Selain itu, DLH Kabupaten Sukabumi juga akan merancang kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang lebih efektif untuk pengenaan sanksi administratif bagi warga yang membuang sampah sembarangan. Iya, Perbupnya lagi kami susun.

Insyaa Allah, dalam waktu dekat DLH akan langsung turun ke lapangan untuk melakukan OTT sampah,” timpalnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, persoalan sampah di Kabupaten Sukabumi perlu penanganan serius pemerintah.

Saat ini masih ditemukan warga yang membuang sampah sembarangan, khususnya ke sungai. Seperti yang terjadi di Sungai Cibojong, Desa/Kecamatan Jampangtengah. Aliran sungai ini dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga yang tidak bertanggung jawab.

Seorang warga, Saepul Rohmat (25) warga Kampung Jelebud, RT 5/2, Desa/Kecamatan Jampangtengah mengatakan, warga terpaksa membuang sampah ke Sungai Cibojong lantaran di kampung tersebut tidak ada Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

“Kondisi seperti ini sudah berlangsung lama, sehingga sudah menjadi kebiasaan warga setiap harinya membuang sampah ke sini,” jelas Saepul kepada Radar Sukabumi.

Menurut Saepul, warga yang membuang sampah ke sungai merupakan warga yang berasal dari Kampung Jelebud dan Kampung Bojong Lopang, Desa/Kecamatan Jampangtengah.

“Per harinya, tumpukan sampah di sungai ini tidak kurang dari tiga hingga empat karung. Paling banyak adalah sampah rumah tangga,” ujarnya.

Tumpukan sampah di sungai itu, sambung Saepul, selain karena tidak adanya TPS, juga disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Padahal ini tentunya akan berdampak negatif baik terhadap kesehatan maupun pada sungai itu sendiri.

“Beberapan tahun lalu, air yang mengalir di Sungai Cibojong ini sangat bersih dan sering dimanfaatkan warga untuk kebutuhan mencuci pakaian dan mandi. Tetapi sekarang sudah jarang yang menggunakannya, karena memang sudah tercemar,” bebernya.

Agar sungai tidak lagi dijadikan tempat sampah, Saepul berharap pemerintah dapat segera membangun TPS di dua kampung tersebut.

Ia pun menyebutkan bila tidak dibangunkan, maka warga tentunya kembali membuang sampahnya ke sungai.

“Warga yang membuang sampah ke sungai ini ada yang langsung dibakar, ada juga yang dibuang begitu saja, hingga tak heran bila sungai pun tercemar,” tandasnya.

Kondisi sampah ini pun mendapatkan sorotan dari Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Sukabumi (PPLS).

Ketua PPLS, Taufik menilai, tumpukan sampah yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini dapat menimbulkan berbagai penyakit bila dibiarkan begitu saja.

“Tumpukan sampah itu, selain dapat mencemari air dan tanah yang berada di sekitarnya, juga dapat mempercepat pemanasan global karena menghasilkan gas metan yang bisa merusak atmosfer. Jelas perlu serius menangani sampah karena banyak penyakit yang timbul disebabkan sampah,” katanya.

Taufik mengaku, hingga saat ini persoalan sampah masih menjadi persoalan utama yang harus mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari pemerintah. Untuk itu, edukasi dan kampanye mengenai bahaya sampah harus terus dilakukan secara berkesinambungan kepada masyarakat.

Ini dilakukan agar masyarakat sadar dan merubah kebiasaan buruk yang membuang sampah sembarangan.

“Edukasi daur ulang harus terus dilakukan agar masyarakat sadar bahwa tumpukan sampah ini dapat menimbulkan penyakit dan bencana alam. Jika ini dilakukan, kami yakin nantinya dapat memutus jaringan buang sampah sembarangan,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *