Pensi STISIP Widyapuri Mandiri Meriahkan Hari Pahlawan

UKM Seni STISIP Wisyapuri Mandiri Sukabumi menyelenggarakan Pensi di Gelanggang Cisaat, Kecamatan Cisaat

CISAAT — Memperingati hari pahlawan yang jatuh pada 10 November, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi, menggelar Pentas Seni (Pensi) di depan Gedung STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi, Kecamatan Cisaat.

Ketua pelaksana kegiatan, Ijan Jaelani mengatakan, Peringatan Hari Pahlawan kali ini diisi dengan kompetisi festival band dan festival tari tradisional. Hal ini dilakukan untuk memberikan media kepada para pemuda melalui seni.

Bacaan Lainnya

“Hari pahlwan ini agar menjadi refleksi untuk peserta kompetisi sehingga bisa merawat perjuangan para pahlwanya melalui disiplin ilmu yang dimiliki dan turut menyesuaikan dengan nilai kepribadian bangsa,” kata Ijan kepada Radar Sukabumi, kemarin (10/11).

Ujan menjelaskan, peristiwa 10 November 1945 menjadi salah satu pertempuran besar dalam sejarah Bangsa Indonesia. Peristiwa ini, memperlihatkan sejarah kepada dunia bahwa Bangsa Indonesia memiliki kekuatan untuk melawan kolonial pada saat itu. Hari pahlawan dijadikan sebagai tonggak pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945, di mana para pahlawan Indonesia berperang melawan kolonial.

“Karena itu, bertepatan hari pahlawan tahun ini kami menggelar acara untuk dapat mereflesikan kembali atas semangat dan perjuangan para pahlawan dulu,” ujarnya.

Melalui Pensi dengan tema ‘JASMERAH’ ini tentunya sebagai media penyambung dengan masyarakat. Karena itu, mahasiswa yang akan menjadi pembaharu bangsa hari ini harus paham betul dengan historis negaranya sendiri.

“Upaya UKM Seni tentunya selain meperingati hari pahlawan, juga untuk menegaskan bahwa kedudukan kaum pemuda harus melek terhadap proses revolusi bangsanya serta merawat nilai-nilai perjuanganya. Karena mereka para superior dulu tidak mudah untuk mendirikan negara yang besar ini,” tandasnya.

Sehingga, para pemuda dapat mengheningkan dan merumuskan setiap tarikan nafas akan menjadi rumusan seperti yang dilakukan oleh pejuang Indonesia menjadi tatanan yang baru sesuai dengan bernegara dan berkepribadian bangsa.

“Kami harap dengan terselenggaranya Pensi ini bisa menjadikan refleksi sehingga para pemuda bisa merawat perjuangan pahlawanya,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *