150 Warga Terisolir, Akibat Jalan Amblas

Sejumlah warga Kampung Sindangresmi RT (4/2) Desa Karangtengah Kecamatan Cibadak pada saat meninjau lokasi longsor

CIBADAK – Sebanyak 150 warga dari 52 Kepala Keluarga (KK) Kampung Sindangresmi RT (4/2) Desa Karangtengah Kecamatan Cibadak terisolir akibat jalan yang sehari digunakan tergerus longsor pada Rabu dini hari kemarin, (6/11).

Dari informasi yang dihimpun koran ini, selain memutuskan jalan penghubung Kampung Sindangresmi dengan Kampung Porki, longsor juga merusakan lahan persawahan warga. “Jalan ini satu-satunya akses bagi warga yang mau menuju Kampung Sindangresmi ke Kampung Porki begitu juga sebaliknya,” kata Tio (67), kemarin (6/11).

Bacaan Lainnya

Saat ini, lanjut Tio, terpaksa warga menggunakan jalan setapak yang berada di tengah perkebunan, kemudian warga melewati pematang sawah. Jalan ini dirasakan cukup untuk keadaan saat ini agar anak-anak tetap bisa pergi ke sekolah dan berpergian keluar kampung.

“Mau gimana lagi kalau kondisinya seperti ini harus berjalan kaki karena jalan setapak ini tidak bisa dilalui kendaraan. Ya, kecuali kalau pengendaranya berani melintasi jalan setapak,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Desa Karangtengah, Gerry Imam Sutrisno menuturkan, longsor ini terjadi setelah wilayah Cibadak diguyur hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. “Jalan penghubung ini sangat penting bagi warga karena tidak ada akses jalan lain yang bisa dilalui kendaraan,” tuturnya.

Menuturnya, pemerintah desa sudah memberikan imbauan agar warga mewaspadai bencana alam di musim hujan. Harapannya, pada saat terjadi hujan deras, maka warga yang tinggal di daerah rawan bencana bisa mewaspadai potensi terjadinya bencana. “Langkah ini untuk menekan timbulnya korban jiwa dan kerugian materil. Di sisi lain, petugas juga siaga dalam memberikan penanganan dan bantuan kepada korban bencana,” imbuhnya.

Di konfirmasi terpisah, Camat Cibadak, Lesto Rosadi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan peninjauan ke lokasi kejadian dan akan segera menanggulangi jalan pernghubung antar kampung ini dengan cara bergotongroyong membuat jalan sementara agar dapat dilalui oleh warga. “Kami akan bergotongroyong untuk membuat jalan sementara,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *