CISAAT – Madrasah Ibtidaiyah (MI) Baitussalam di Kampung Cibolang Girang, RT 27/6, Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, telah mewajibkan para siswa untuk membaca buku minimal 15 menit sebelum melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Program membaca ini diharapkan bisa menumbuhkembangkan potensi utuh para siswa dalam membaca buku.
Kepala MI Baitussalam, Iim Abdul Karim mengatakan, ratusan siswa di MI Baitussalam setiap harinya telah membaca buku sebelum melakukan proses KBM di sekolah. “Buku yang dibaca oleh siswa ini, seperti buku cerpen dan kisah nabi atau jenis bacaan berupa koran atau majalah. Ini bertujuan untuk menumhuh kembangkan potensi utuh para siswa,” jelas Iim kepada Radar Sukabumi, Rabu (6/11).
Program membaca sebelum masuk kelas ini, telah dilaksanakan setelah shalat dhuha di masjid sekolah, tartilul qur’an, tawasul diakhiri dengan doa bersama.
“Setelah itu, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa di kelas, mambaca asmaul husna, surat-surat pilihan dan baca perkalian secara bersama-sama. Nah, setelah itu, dilanjutkan dengan program membaca buku 15 menit,” bebernya.
Kegiatan membaca ini, sambung Iim, merupakan salah satu program untuk menerapkan Penumbuhan Budi Pekerti (PBP). Sehingga dapat meningkatkan budaya membaca pelajar yang dinilai semakin menurun.
“Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini, budaya dan minat membaca pelajar cenderung menurun. Untuk itu, MI Baitussalam berupaya menerapkan program ini untuk mengembalikan dan menggerakan minat baca pelajar,” tandasnya.
Menurut Iim, program membaca 15 menit sebelum pelajaran di sekolah ini, merupakan implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. “Gerakan membaca 15 menit ini, dapat menumbuhkan budi pekerti dan membentuk karakter anak didik menjadi lebih baik,” pungkasnya. (den/d)