Waspada Serangan Blas

Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Kebonpedes, Eni Suliawati saat meninjau lokasi pertanian padi di Kampung Babakan Pamoyanan, RT 1/9, Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes.

KEBONPEDES – Menjelang pergantian musim, petani di wilayah Kecamatan Kebonpeds dihimbau untuk mewaspadai berbagai potensi serangan hama dan penyakit pada tanaman pertanian.

Berdasarkan survei di lapangan, potensi hambatan produksi pertanian padi di musim pancaroba ini didominasi oleh serangan hama blas dan penyakit penggerek batang yang dapat menyebabkan daun padi kering.

Bacaan Lainnya

Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan kebonpedes, Eni Suliawati mengatakan, perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan mempunyai pengaruh besar terhadap sektor pertanian. Musim pancaroba identik dengan perubahan cuaca yang tidak menentu, seperti angin musim hujan yang cenderung membawa bibit penyakit bagi tanaman.

“Berdasarkan survei di lapangan, potensi hambatan produksi pertanian padi di musim pancaroba ini didominasi oleh serangan hama blas dan penyakit penggerek batang yang dapat menyebabkan daun padi kering. Bila tidak segera diantisipasi, dapat menyebabkan puso atau gagal panen,” jelas Eni kepada Radar Sukabumi, Senin (21/10).

Data yang tercatat di BPP Kecamatan Kebonpedes, lima desa yang ada di wilayah Kecamatan Kebonpedes, Desa Bojongsawah, Sasagaran, Jambenenggang, Kebonpedes dan Desa Cikaret. Menurutnya terdapat 570 hektare sawah dan 300 hektare lahan sayuran.

“Dari semua jenis pertanian di wilayah Kebonpedes yang patut di waspadai adalah pertanian padi. Karena pada musim pancaroba ini, tanaman padi rentan terserang hama. Bahkan bila tidak segera ditangani dapat berpotensi gagal panen,” paparnya.

Dalam mengantisipasi serangan hama pada musim pancaroba, pihaknya menyarankan kepada seluruh petani agar memberikan obat pestisida, pembasmi hama. Ini merupakan salah satu upaya agar kualitas padi tetap kuat dari berbagai serangan hama.

“Selain itu, kami juga setiap sebulan sekali terus melakukan pertemuan dengan kelompok tani yang ada di wilayah Kecamatan Kebonpedes. Di sana kita membahas berbagai persoalan yang ada di petani,” ujarnya.

Apabila ada gejala yang mencurigakan terhadap tanaman, diharapkan para petani segera berkonsultasi atau melapor kepada BPP Kecamatan Kebonpedes. “Kami senantiasa siap membantu para petani. Jangan sampai serangan itu sudah parah baru melapor,” tandasnya.

Seorang petani, Dandrda Hermawan (31) asal Kampung Babakan Pamoyanan, RT 1/9, Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes membenarkan bahwa musim pancaroba saat ini menjadi pemicu maraknya serangan hama pada tanaman. “Hama yang paling menonjol dimusim hujan adalah hama blas,” katanya.

Untuk mengendalikan serangan hama, ia mengaku sering memberikan obat fungsida dan penguatan nutrisi tanaman. Ini dilakukan selain untuk mencegah serangan hama, juga untuk mempercepat pertumbuhan padi.

“Namun dengan cara seperti ini, biaya produksi membengkak. Tapi mau bagaimana lagi, kalau tidak seperti ini padi pasti banyak yang mati,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *