Hari Ini, Korban TPPO di Irak Dijadwalkan Bertemu dengan KBRI

TKW korban TPPO di Irak

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Ketujuh wanita asal Jawa Barat yang menjadi korban perdagangan orang di Irak dijadwalkan akan bertemu dengan Pejabat Fungsi Protkons KBRI Baghdad, Aria Chandra Utama pada hari ini, Kamis (17/10/2019) waktu setempat. Pertemuan dilakukan di kantor pemerintahan di Dahuk, Irak.

“Iya hari ini pihak KBRI di Irak katanya mau ketemu sama saya, termasuk sama Lina dan Tuti yang dari Sukabumi,” kata Septyani, salah seorang korban TPPO dari Karawang kepada Radarsukabumi.com, Kamis (17/10/2019).

Bacaan Lainnya

Dalam pertemuan tersebut, kata Septi, yang akan dibahas adalah proses mediasi dan advokasi oleh pihak KBRI dengan agen yang berada di Irak. Mereka berharap bisa segera dipulangkan ke Indonesia.

“Kami cuma ingin bisa pulang ke Indonesia dengan aman dan selamat,” ujar Septi.

Hal senada juga diutarakan Rustia, korban lainnya yang berasal dari Karawang. “Kata Pak Aria hari Kamis besok kami diajak ketemu di kantor pemerintahan di Dahuk,” kata Rustia.

Rustia mengatakan, pihak KBRI menjanjikan pendampingan secara bahasa pada pertemuan tersebut. KBRI diharapkan menyampaikan kepada agen dan majikan bahwa ketujuh wanita ini segera dipulangkan ke Indonesia tanpa menuntut siapapun.

Sementara itu, Rustia mengungkapkan bahwa pihak agen berinisial D, kaki tangan pelaku R dan I, mendatangi tempat ia bekerja atau rumah majikannya.

“Dia ke sini sama supir taksi kantor, tapi supirnya di luar aja. Masuk ke rumah sama temennya. Itu temennya gerak-gerakin handphone, kayaknya bikin video, disuruh,” akunya.

D memberitahukan langsung bahwa akan ada agenda perkumpulan orang Indonesia di kantor agen pada hari Jumat. Tak lama sehabis itu, katanya, ia langsung pergi.

“Kenapa saya sendiri yang diminta ke sana. Ini bener atau nggak?” ujarnya.

Rustia pun memberitakan hal ini kepada Septiani, namun Septiani membantah jika ia didatangi D dan diinformasikan ada agenda perkumpulan orang Indonesia di kantor agen.

Rustia dan Septiani mengatakan, bahwa keduanya menduga bisa terjadi lagi kasus penyekapan yang sebelumnya sudah terjadi.

“Takutnya kejadian lagi kayak dulu. Udah cape mohon-mohon ke KBRI namun tidak ada hasil 😭😭,” kata Septiani.

Rustia pun kemudian mengaku melaporkan kedatangan sosok D ke rumah majikannya kepada Pejabat Fungsi Protkons KBRI Baghdad, Aria Chandra Utama.

“Pihak KBRI melalui Pak Aria berjanji akan menelpon D terkait kedatangannya ke rumah majikan Rustiani. ‘Kamu tenang saja In Shaa Allah besok saya hubungi D cari tahu maksudnya apa dia datang ke rumah majikan kamu,” tandas Rustiani menyampaikan kembali tanggapan dari pihak KBRI,

(mar/pojokjabar/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *