Dua TKW Sukabumi di Irak Berhasil Diselamatkan KBRI Baghdad

Lina, TKW asal Sukabumi yang disekap di Irak

BAGHDAD, RADARSUKABUMI.com – Kabar baik mengenai dua pekerja migran Indonesia asal Sukabumi datang dari Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Baghdad, Irak.

Lewat siaran pers resmi yang diterima Radarsukabumi.com, Lina Pratiwi (32) dan Tuti binti Iing Emuk (38) kedua TKW asal Kampung Tangkolo, Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi berhasil dibebaskan oleh KBRI Baghdad.

Bacaan Lainnya

Hal inipun dibenarkan oleh Pejabat Fungsi Protkons KBRI Baghdad Aria Chandra Utama. “Alhamdulillah, jadi ada empat PMI asal Jawa Barat yang berhasil kami bebaskan. Dua diantaranya dari Sukabumi. Saat ini sedang berada di shelter kedutaan Indonesia di Baghdad,” kata Aria kepada Radarsukabumi.com, Kamis (31/10/2019).

Diketahui kedua TKW asal Sukabumi yang menjadi korban perdagangan orang tersebut bekerja di Kota Dahuk, wilayah Kurdistan sebelah utara Irak. Berdasarkan hasil interview pihak KBRI kepada korban, mereka diberangkatkan secara nonprosedural oleh warga Sukabumi berinisial H.

“Pengiriman yang dilakukan secara nonprosedural tersebut bertentangan dengan Kepmenaker nomor 260 tahun 2015 tentang penghentian penempatan tenaga kerja pada pengguna perorangan di kawasan Timur Tengah,” jelas Aria berdasarkan siara pers.

Lina dan Tuti, lanjut Aria, kemudian kabur dari rumah majikan pada tanggal 29 Oktober 2019 dan tiba di Erbilsekitar pukul 19.30 waktu setempat. Dalam perjalanan mereka dibantu oleh sopir taksi serta masyarakat setempat hingga diserahkan kepada pihak Kepolisian Erbil.

“Sebagai bentuk kepedulian dan keberpihakan, kami dari KBRI Baghdad terus melakukan komunikasi dengan mereka dan menyampaikan kepada Kepolisian Erbil bahwa mereka merupakan korban dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dikirim secara ilegal atau non prosedural dan tidak didukung dokumen atau kontrak resmi oleh agen yang tidak bertanggung jawab,” paparnya.

Lebih lanjut, setelah dilakukan negosiasi akhirnya disepakati KBRI Baghdad akan mengirim staf untuk menjemput para TKW tersebut. Lantaran waktu telah malam, maka penjemputan dilakukan oada tanggal 30 Oktober 2019.

“Kondisi dan situasi keamanan di Irak sedang tidak kondusif karena maraknya aksi unjuk rasa. Tapi staf KBRI berhasil menjemput mereka dan membawa ke Baghdad,” ujar Aria.

Aria mengungkapkan, upaya KBRI Baghdad untuk membebaskan para korban TPPO pun tidak mudah dan mengalami banyak kendala karena jarak dari Baghdad ke Dahuk lebih dari 500 km atau sekitar 8 jam perjalanan darat. Belum lagi jalurnya tergolong tidak aman dan banyaknya pos pemeriksaan keamanan atau check point militer serta ancaman dari kelompok separatis bersenjata.

“Lalu pada tangga 30 Oktober 2019 malam, keempat PMI tersebut tiba dalam keadaan selamat di KBRI Baghdad dan selanjutnya menunggu proses pemulangan ke Indonesia. Mereka juga telah menghubungi keluarganya masing-masing di kampung halamannya,” pungkas Aria.

(izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *