Balita Pengidap Pneumonia Menurun

SUKABUMI — 3.316 balita di Kabupaten Sukabumi mengidap penyakit pneumonia. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi mengklaim, jumlah ini jauh berbeda pada tahun 2018 lalu.

Informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, kasus pneumonia atau yang sering disebut Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selama tahun ini masih dibawah kasus pada 2018 lalu yang jumlahnya mencapai sekitar 5.022 orang lebih.

Bacaan Lainnya

Kabid Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Damayanti Pramasari melalui Pengelola Program Penanganan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Toto Joko Marsanto mengatakan, jumlah balita yang terkena pneumonia saat ini belum bisa dipastikan mengalami penurunan lantaran data tersebut belum sampai Desember akhir. “Karena ada kemungkinan pada akhir Desember nanti jumlanya ISPA ini mengalami penambahan,” kata Toto kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.

Toto menjelaskan, pneumonia merupakan bagian dari penyakit ISPA terutama yang memengaruhi paru-paru. Kasus pneumonia di Kabupaten Sukabumi jumlahnya dinilai tidak tinggi dan masih di bawah target penemuan kasus oleh WHO. Di mana dari target 100 persen sebanyak 5.851 balita yang sudah ditemukan.

“Masyarakat idealnya mengetahui gejala awal pneumonia. Misalnya, ketika anak mengalami batuk dan flu yang disertai demam, maka disarankan untuk melakukan deteksi dini dengan cara hitung nafas. Untuk balita berusia kurang dari dua bulan batas nafas cepat adalah lebih dari 60 kali permenit,” paparnya.

Bila nafasnya mencapai batas, sambung dia, maka nafasnya sudah termasuk nafas cepat dan segera dibawa ke petugas kesehatan. Untuk balita berumur dua hingga 12 bulan adalah lebih dari 50 kali permenit. Sedangkan balita umur 12 hingga 59 bulan batasan nafasnya adalah lebih dari 40 kali permenit.

“Sementara, untuk mencegah penyebaran pneumonia atau ISPA, salah satunya dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Misalnya menjaga kesehatan dengan makan yang bergizi, cuci tangan dengan sabun dan tidak merokok,” ucapnya.

Toto berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukan Dinkes Kabupaten Sukabumi saat ini dapat menekan angka kasus pneumonia. “Kami berupaya mensosialisasikan agar masyarakat dapat menjaga PHBS untuk mengantisipasi penyakit tersebut. Mudah-mudahan ke depan bisa semakin menurun lagi,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *