Mahasiswa STKIP PGRI Sukabumi Demo, Minta SPP Turun dan Kampus Transparan

UNJUK RASA: Puluhan mahasiswa STKIP PGRI Sukabumi saat menggelar aksi unjuk rasa di halaman kampusnya.

GUNUNGPUYUH – Puluhan mahasiswa STKIP PGRI Sukabumi melakukan aksi unjuk rasa di halaman kampusnya yang berlokasi di Jalan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, kamis (24/10).

Puluhan mahasiswa yang membentangkan spanduk dan atribut aksi lainnya ini menuntut agar pihak lembaga dapat menurunkan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang dinilai tidak bernilai keadilan.

Bacaan Lainnya

Kepada Radar Sukabumi, Koordinator Lapangan Aksi, Alvi Hadi Saputra mengungkapkan, aksi tersebut merupakan puncak dari kekesalan para mahasiswa setelah sebelumnya tidak menemukan titik temu dalan proses audensi.

“Ini merupakan puncak aspirasi kami, sebelunya telah dilakukan audensi dan upaya lain namun tidak menemukan kesempatan atas apa yang menjadi aspirasi mahasiswa,” jelasnya kepada Radar Sukabumi, kamis (24/10).

Adapun yang disorot mahasiwa, sebut Alvi, yakni masalah SPP yang dinilai tidak memberikan rasa adil terhadap mahasiswa, khususnya semester tiga, lima dan tujuh. Karena, semester ganjil ini dibebankan Rp 300 ribu dalam setiap bulan, sedangkan mahasiwa baru hanya dibebankan Rp 200 ribu dalam setiap bulannya.

“Semester 3, 5 dan 7 mendapat harga SPP Rp 350.000, sedangkan secara logika sederhana, fasilitas dan kualitas yang didapat itu sama. Kami sempat audiensi, dan ternyata itu hanya teknik marketing. Bayangkan! Mahasiswa, insan pendidikan dijadikan objek teknik marketing. Ini namanya komersialisasi pendidikan. Kita menolak hal itu,” beber Alvi.

Sementara, hasil dari aksi tersebut direspon baik oleh pihak lembaga dan yayasan. Aspirasi mahasiswa untuk meratakan kembali biaya SPP diamini oleh pihak lembaga.

“Alhamdulillah. Pengawalan secepatnya kita tunggu pengumuman resmi dari pihak lembaga, dan disampaikan langsung kepada seluruh mahasiswa STKIP PGRI Sukabumi.

Serta jangan sampai SPP diturunkan tapi harga-harga lain dinaikkan. Itu adalah kebohongan, tidak akan kami biarkan,” tutup pria berambut gondrong ini.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Satuan Perguruan Tinggi (SPT) PGRI Sukabumi, Sanusi Harjadireja menjelaskan, penurunan harga SPP untuk mahasiswa baru adalah salah satu langkah promosi untuk menekan penurunan jumlah mahasiswa.

“Tapi kita sudah menghitung biaya, anggaran, cost itu. Kita kaji lagi nanti. Tentu akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan kesepakatan. Besok akan kita kumpulkan para dosen. Sudah kita hitung tatkala penurunannya itu 44 persen, maka akan disosialisasikan bahwa honor dosen pun akan turun 44 persen,” pungkasnya. (upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *