Dinkes Tekan Penyakit Kecacingan, Adakan Bimtek Bagi petugas Puskesmas

Sejumlah petugas Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) Kecacingan sedang mengadakan Bimbingan teknis (Bintek) Priode Kedua bagi POPM Puskesmas.

SUKABUMI – Untuk mengurangi kasus penyakit kecacingan khususnya bagi bali dan anak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi kembali mengadakan Bimbingan Teknis bagi para petugas Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) Kecacingan. Bimtek yang digelar pada 16 Oktober kemarin diikuti oleh para petugas etugas POPM Puskesmas di Wilayah 2 Kabupaten Sukabumi bertujuan untuk mengurangi resiko penyakit kecacingan.

Selain itu juga, bimtek ini sebagai salah satu cara untuk memvalidasi data sasaran POPM kecacingan dan mengetahui Pencapaian POPM kecacingan di masing-masing puskesmas. Untuk diketahui para petugas POPM adalah pemberian obat dan pencegahan massal filariasis dan kecacingan.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data yang dihimpun bahwa penyakit kecacingan yang ditularkan melalui tanah atau Soil Transmitted Helminthiasis (STH) dan dikenal dengan istilah cacing perut masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di daerah beriklim tropis dengan sanitasi yang tidak adekuat dan kondisi yang tidak hiegenis.

Tiga jenis cacing yang sering menginfeksi anak dan menyebabkan efek yang tidak baik untuk anak usia prasekolah atau sekolah adalah cacing gelang (ascaris Lumbricodeis), cacing tambang (Ancylostoma duedenale dan Necator Americanus), dan cacing cambuk (Trichuris trichiura).

Infeksi kecacingan menyebabkan morbiditas dan kadang menyebabkan kematian karena status gizi yang buruk, merusak kognitif, menimbulkan sindrom klinis yang terkait dengan migrasi cacing, obstruksi usus, radang usus besar dan dubur.

Berdasarkan dari banyak survei prevalensi yang telah dilakukan di kabupaten/kota di Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi kecacingan lebih dari 20%.Efek samping dari infeksi cacing usus diharapkan dapat dibatasi pada proporsi populasi yang lebih kecil yang memiliki densitas cacing yang tinggi termasuk filariasis, sehingga segmen populasi dapat dijangkau dengan pengobatan massal.

Salah satu cara efektif pemberian obat cacing adalah dengan megintegrasikannya dengan program pemberian Vitamin A. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian obat cacing dengan vitamin A memberikan dampak terhadap peningkatan status kesehatan anak usia prasekolah.

Anak yang bebas cacing akan meningkatkan status penyerapan Vitamin A dan zat besi. Untuk mengintegrasikan program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) maka dukungan dari berbagai pihak sangatlah penting. (*/hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *