Marwan Hamami Bakal Diperebutkan dalam Pilbup Sukabumi 2020

ILATURAHMI: Bupati Sukabumi, Marwan Hamami silaturahmi dengan warga Kecamatan Cibadak seraya meresmikan Masjid Daarul Matiin.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Marwan Hamami disebut bakal diperebutkan oleh sejumlah partai politik dan bakal calon wakil bupati pada ajang Pilkada Kabupaten Sukabumi 2020 nanti. Alasan sederhananya, dia adalah calon petahana yang saat ini masih menjabat Bupati Sukabumi.

“Selain itu, saya melihat besaran kekuatan basis yang telah dihimpun serta kesanggupan menyusun line up tim yang terdiri dari berbagai kalangan muda, tentu ini menjadi tombak jitu dalam menyasar pasar milenial dan kaum emak-emak,” kata Ketua Lingkar Kajian Demokrasi Sukabumi, M Tahsin Roy kepada Radarsukabumi.com, Kamis (17/10/2019).

Bacaan Lainnya

Sebagai petahana, kata Roy, Marwan memiliki diskresi kebijakan yang sangat berpengaruh untuk masa depan periode berikutnya. Hal ini tentu bukan keuntungan yang ganjil, sebab semua instrumen bisa digerakkan sebagai mesin pemenangan, entah dari sisi program kerja maupun dari sisi sumber daya manusianya.

“Karena dalam kondisi normal, kita bisa memahami bahwa wakil bupati itu berada di posisi sub koordinat, meskipun populer tapi dia tidak dikenal dalam kebijakan pemerintah. Artinya yang diuntungkan diaini adalah Marwan selaku bupati,” papar Roy.

Bicara soal koalisi, menurut Roy bakal terbentuk koalisi besar partai politik pada kubu Marwan. Sebut saja seperti Golkar, PKB, PAN, PPP dan PDIP. Koalisi ini terjadi dengan catatan, yakni Gerindra dan PKS memutuskan untuk mendukung Adjo Sardjono sebagai calon bupati Sukabumi penantang Marwan.

“Dari beberapa faktor diatas, rasanya Marwan sulit ditandingi kubu lawan. Walaupun belakangan pihak lawan gencar berselancar di media sosial,” ujar Roy.

“Ya. Tapi itu di medsos. Bukannya medsos tidak penting. Medsos sangat penting sebagai bagian dari kampanye. Tapi ingat TPS ada di realitas nyata, dikawal oleh pasukan nyata, dan dimenangkan oleh tim kasatmata,” sambungnya.

Kendati demikian, Roy menegaskan bahwa dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. “Bukan berarti rivalnya nanti tidak punya peluang untuk memenangkan kontestasi, hanya saja kalau dilihat dari kalkulasi ril politik sementara diatas sepertinya agak sulit,” tuturnya.

(izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *