PKB Setuju Gerindra Masuk Kabinet Jokowi

Silaturahmi Gerindra dengan PKB

RADARSUKABUMI.com – Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sepertinya bakal ditopang kaki politik yang sangat kukuh. Sebab, sinyal bergabungnya Partai Gerindra ke barisan koalisi pemerintah semakin kuat. Dengan demikian, tinggal PAN dan PKS yang telah menegaskan sikap sebagai partai oposisi.

Indikasi tersebut tampak setelah Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu Ketum Partai Nasdem Surya Paloh. Pertemuan yang diadakan di kediaman Paloh di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, itu menghasilkan tiga kesepakatan yang diberi judul Silaturahmi Kebangsaan.

Bacaan Lainnya

Yakni, memperbaiki citra partai politik, mencegah dan melawan radikalisme, serta mengusulkan amandemen UUD 1945 secara menyeluruh. Meskipun enggan memastikan soal kehadiran Gerindra di kabinet, isyarat koalisi itu semakin terang. Bahkan sebelumnya, Prabowo juga telah melakukan pertemuan dengan Joko Widodo.

Menyikapi pertemuan tersebut, Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI), Aditya Perdana menilai, konteks yang harus dipahami pada pertemuan tersebut mungkin ada perbincangan atau permintaan khusus dari Jokowi ke Prabowo.

Kalau memang keinginan menjadi bagian koalisi pemerintahan, artinya Prabowo bisa menyampaikan niatnya bukan hanya ke Jokowi saja, tetapi ke semua partai pendukung pemerintah, atau sowan parpol.

“Secara etis sah-sah saja. Dugaan saya soal Amandemen UUD 45 yang saat ini sedang hangat dibicarakan di elit politik. Bukan semata mengajak di pemerintahan, tetapi menyatukan pandangan atau persepsi,” ungkap Aditya kepada Radar Depok (Pojoksatu.id Group), Senin (14/10/2019).

Meski begitu lanjut Aditya, terdapat satu kondisi bahwa selalu disampaikan para elit politik di pertarungan Pilpres, dansaat ini adalah hal yang berbeda. Namun yang perlu diperhatikan, kepastian mengambil posisi bersebrangan dari pemerintah.

Aditya mengatakan, siapa yang mau menjadi dalam posisi itu. Karena kalau melihat politik di Indonesia, parpol saat ini yang belum pernah menjadi bagian dari pemerintah, hanya Gerindra.

Tetapi, sebagai sebuah parpol dia harus survival atau bertahan hidup, salah satunya harus ada di dalam pemerintahan. Di sisi lain, untuk mencapai sebuah program harus ada di bagian pemerintah.

“Pertanyaannya apakah mau gabung sekarang atau kapan? Gerindra pertimbangannya cukup pragmatis. Saya berpandangan demokrasi Indonesia itu harus cek and balance,” tegas Aditya.

Kemudian, Aditya menilai, meski PKS tetap memilih menjadi oposisi, ia berharap pemerintahan Jokowi tetap mengedepankan demokrasi yang sehat. Yaitu cek and balance, antara pemerintahan maupun di luar pemerintahan. Karena oposisi ini jangan dilihat dari hal negatif.

“Walaupun terjadi di tingkat nasional, tidak ada sesuatu hal yang sama situasi politik dengan di daerah, apalagi di Kota Depok. Ini tidak ada relevansinya,” tegas Aditya.

Terpisah, usai melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Rupanya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politiknya bersilaturahmi dengan para ketua umum partai lain.

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahni Anzar Simanjuntak mengatakan, keinginan mantan Danjen Kopassus tersebut adalah, bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

“Misalnya malam ini berencana walaupun belum ada kepastian juga, ini jam 19.00 WIB pak Prabowo akan berkunjung ke DPP PKB. Tapi belum ada jadwal yang pasti. Tapi kita mau merencanakannya malam ini,” ujar Dahnil di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/10).

PKB lewat wakil ketua umumnya, Jazilul Fawaid juga setuju adanya pertemuan dua tokoh bangsa itu dilakukan. Bahkan Jazilul sudah memberitahukan ke Cak Imin keinginan Prabowo Subianto bertemu. Dahnil menambahkan, selain menjadwalkan pertemuan dengan Cak Imin.

Prabowo Subianto juga ingin bertemu Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Waktu dan tempat saat ini sedang diatur. “Golkar belum. Saya belum dapat jadwal. Mungkin nanti akan ngobrol setelah ini (mengatur waktu pertemuan),” katanya.

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini menuturkan, Prabowo Subianto ingin menjalin dan membangun silaturahmi usai hajatan Pilpres 2019 kemarin dengan para ketua umum partai pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Semangatnya adalah membangun kebersamaan.

”Sudah berkomunikasi dengan para pimpinan partai koalisi, koalisi kami Adil dan Makmur, setelah itu tentu beliau mau bersilaturahmi dan mendengar partai koalisi Pak Jokowi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Prabowo menyebut pertemuan ini dibuat karena dirinya menghindari perpecahan.

”Kita harus menghindari perpecahan, apalagi yang mengarah ke fisik, harus kita hindari. Itu keyakinan saya, itu tekad saya, saya akan berjuang sekeras mungkin untuk kita selalu menghindari perpecahan. Karena itu, saya sangat bahagia saya merasa dekat dengan PKB dari dulu,” ujar Prabowo di DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Senin (14/10).

Prabowo menyebut pertemuan antarpartai perlu dilakukan. Komunikasi antarpimpinan partai pun perlu dijaga.

”Pertemuan semacam ini saya anggap sangat penting, karena kita perlu untuk menjalin komunikasi politik yang baik di antara semua pimpinan partai politik,” kata Prabowo.

Prabowo menyebut adu gagasan dan argumen bisa terjadi pada saat pertarungan. Namun, setelah kontestasi selesai, diperlukan penggabungan kekuatan demi kepentingan rakyat.
Sementara Cak Imin mengatakan, dalam pertemuan itu ia banyak berdiskusi dengan Prabowo tentang masa depan Indonesia ke depan. Itu semata-mata dilakukan agar Indonesia makmur dan sejahtera ke depannya.

“Apa yang kita bahas semata-mata untuk masa depan Indonesia yang adil dan makmur serta sejahtera,” ujar Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (14/10).

Wakil Ketua DPR ini menambahkan, PKB siap bekerja sama dengan Gerindra dalam segala hal. Komitmennya adalah, PKB dan Gerindra ingin bekerja sekuat tenaga bagi kepentingan rakyat Indonesia.

Cak Imin menegaskan, PKB menerima Gerindra bisa masuk kabinet di pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin. Bagi Cak Imin, membangun Indonesia dibutuhkan kerja sama dengan banyak pihak. Sehingga bisa semakin maksimal.

“Ya semua aspek yang menuju pembaharuan dan perbaikan bangsa kita lakukan dengan kerja sama,” kata Cak Imin.

(RD/gun/jpc/dtc/pojokjabar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *