Pimpin BRI, Sunarso Siap Bikin Fintech

FOKUS MIKRO: Sunarso (tengah) dan Andrinof Chaniago (tiga dari kanan) bersama jajaran direksi BRI setelah RUPSLB di Jakarta, Senin (2/9). (Raka Denny/Jawa Pos)

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Serentetan drama mewarnai pergantian direktur utama sejumlah BUMN perbankan pekan lalu. Mulai pencopotan Suprajarto dari kursi orang nomor satu di PT BRI Tbk hingga penolakannya menjadi Dirut PT BTN Tbk. Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Senin (2/9), pemerintah menetapkan Sunarso sebagai direktur utama BRI menggantikan Suprajarto.

Komisaris Utama BRI Andrinof A. Chaniago menyatakan, pergantian direksi dilakukan agar perusahaan terus tumbuh sekaligus penyegaran di dalam korporasi. “Tentu, pergantian merupakan hal biasa karena masa waktunya tidak lama dan ada pertukaran tempat,” tegasnya. Sunarso sebelumnya ditunjuk menjadi Plt (pelaksana tugas) Dirut BRI.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, pria kelahiran Pasuruan itu merupakan Wadirut BRI sejak Januari 2019. Sebelumnya, Sunarso menakhodai Pegadaian sejak Oktober 2017. Saat menjabat direktur utama Pegadaian, dia pernah dinobatkan sebagai CEO terbaik dan pemimpin perubahan (transformative leader) dalam kategori tata kelola perusahaan serta pelayanan yang diberikan 7 Sky Media Award 2018.

Pria kelahiran 1963 tersebut melakukan berbagai inovasi. Misalnya, membuka jaringan kafe di cabang-cabang Pegadaian, membuat aplikasi Pegadaian Digital Service, serta menginisiasi program Sampah Jadi Emas.

Sunarso merupakan banker yang membangun karirnya di Bank Dagang Negara (BDN). Setelah BDN dimerger dan berganti nama menjadi PT Bank Mandiri Tbk, pria lulusan Universitas Indonesia tersebut melanjutkan karir bank itu.

Posisi wakil direktur utama yang ditinggal Sunarso kini dijabat Catur Budi Harto. Lalu, direktur hubungan kelembagaan dan BUMN dipegang Agus Noorsanto, direktur manajemen risiko diemban Agus Sudiarto, serta direktur kepatuhan dijabat Azizatun Azhimah.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menilai Sunarso memiliki kemampuan untuk memimpin BRI. “Banyak pertimbangannya, inovasi, dan kalau dari sisi pemahaman secara komprehensif, lengkap, baik dari sisi bisnis, corporate, maupun makro retail,” jelasnya.Sunarso menargetkan BRI akan tetap fokus menggarap segmen mikro. “DNA-nya BRI adalah bank mikro,” tegasnya.

Dia pun menargetkan untuk bisa terjun ke segmen ultramikro yang selama ini digarap perusahaan fintech peer-to-peer lending. Meski demikian, dia mengakui bahwa biaya yang dibutuhkan untuk menyasar segmen tersebut lebih tinggi.“Kami bersaing di pasar dengan fintech. Kami juga bisa bikin fintech,” tambahnya.

 

(vir/c15/oki)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *