Nasabah BRI Ceritakan Kronologi Raibnya Uang

dok. JawaPos.com ILUSTRASI. Kasus Skimming jadi momok menakutkan bagi nasabah perbankan. Mereka khawatir dana hilang dicuri orang.

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Seorang nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Pratama Guitarra baru saja menjadi korban pembobolan rekening. Dihubungi JawaPos.com, Kamis (12/9), wartawan KONTAN tersebut menceritakan kronologi raibnya uang di rekening BRI-nya hingga Rp14 juta.

Awalnya, pada Minggu (8/9), Tama hendak bertransaksi lewat ATM. Namun, beberapa kali kartu ATM-nya ditolak oleh mesin. Lantaran merasa ada yang tidak beres, Tama lantas mengajukan penggantian kartu ke BRI.

Bacaan Lainnya

“Kamis, akhirnya saya tukar kartu lah, biar kartunya benar. Nah, kartunya udah benar nih, terus ke ATM lah. Ngelihat saldo duit kok cuma Rp1,2 juta. Saya curiga kan, karena duit saya nggak segitu,” kata Tama.

Ingin mengecek mutasi rekening, Tama kembali ke kantor BRI. Setelah cetak mutasi, terlihat ada transaksi mencurigakan pada 10 dan 11 September.

Pada 10 September, tercatat ada penarikan saldo secara berkala dari ATM bank lain dengan total Rp10 juta. Sedangkan, pada 11 September terlihat ada penarikan saldo secara berkala dari ATM BRI dengan total Rp4 juta.

“Langsung lapor ke BRI. Kata BRI-nya jangan lapor polisi dulu. Kita investigasi dulu. Kalau benar ada kejahatan transaksi, akan dikembalikan 100 persen,” kata Tama mengutip keterangan dari pihak BRI.

Sementara itu, ketika JawaPos.com tanyakan berapa hari disuruh menunggu investigasi, Tama menjawab tidak tahu pasti. “Makanya nih disuruh tunggu. Nggak ada kepastian dari pihak BRI (berapa hari),” katanya.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dengan cepat merespons aksi pembobolan rekening salah satu nasabahnya, Pratama Guitarra. Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI, Indra Utoyo mengatakan, kejadian yang menimpa Pratama patut diduga merupakan kejahatan skimming.

“Dugaan kuat ini kejahatan skimming yang memang perkembangan selalu kejar-kejaran dengan fraudsters-nya,” kata Indra kepada JawaPos.com, Kamis (12/9).

Lebih lanjut Indra menuturkan, pelaku skimming biasanya adalah jaringan sindikat internasional. Modus dan teknologi yang digunakan para pelaku pun terus berkembang.

Indra menambahkan, saat ini emiten berkode BBRI itu tengah menelusuri apa yang menimpa korban. Selanjutnya, perseroan akan mengambil tindakan atas kejadian tersebut. “Kalau boleh dapat nomor rekening Pratama untuk segera kami proses dan ambil tindakan,” ujar Indra.

 

(jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *