Adjo Mulai PD

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Rasa percaya diri (PD) Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono untuk bertarung pada Pilkada Kabupaten Sukabumi 2020 mendatang semakin besar. Sosoknya bak primadona bagi para partai yang tak memiliki kader terbaiknya untuk menantang petahana, Marwan Hamami.

Seperti terbaru, kedekatan mantan Sekretaris Daerah (Sekda) ini dengan partai pemenang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 yakni Partai Gerindra. Namun, ketika disinggung terkait pertemuannya dengan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, Adjo tak banyak berkomentar. Lantas, benarkah telah terjadi kesepakatan politik antara Gerindra dengan Adjo pasca pertemuan tersebut?

Bacaan Lainnya

“Memang pada saat pengucapan sumpah Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, saya bersana Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi bertemu Pak Fadli Zon bersalaman dan ada yang minta kami untuk difoto,” jawab Adjo Sardjono kepada Radar Sukabumi.

Itu artinya, Adjo memastikan bahwa dalam pertemuan tersebut tidak terjadi lobi-lobi politik dalam rangka Pilbup Sukabumi 2020 mendatang. “Tidak ada,” kata dia singkat.

Kendati demikian, Adjo mengapresiasi kepada partai politik manapun yang berkeinginan untuk bersama-sama dengan dirinya kelak. Seperti halnya sinyal dukungan Gerindra yang tampak seolah menjatuhkan dukungannya kepada Adjo. “Terimakasih kalau Partai Gerindra bersimpati kepada saya,” tutur Adjo.

Di lain hal, Adjo pun menanggapi soal isu disharmoni politik antara dirinya dengan pasangan petahananya, Marwan Hamami. Dia menegaskan bahwa secara personal dan profesional, tidak ada masalah antar keduanya.
Berkaitan dengan pilkada pun, Adjo juga menegaskan bahwa dirinya belum memastikan keikutsertaannya. Sehingga Adjo masih dalam proses mempertimbangkan langkah politiknya tersebut.

“Sebagai Wakil bupati, ya saya membantu Kepala Daerah sesuai aturan. Kaitan Pilkada 2020, saya tidak berambisi dan pernah menyatakan tidak akan ikut menjadi kontestan Pilkada. Tapi belakangan banyak Tokoh dan Pengurus Partai yang minta saya supaya maju,” ungkap Adjo.

“Sekarang sedang dalam proses pertimbangan dan penjajagan. Kalau jadi maju bukan karena ambisi, tapi karena tanggungjawab moril,” pungkasnya.

 

(izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *