Tujuh Terduga Teroris Tambun Ditangkap

Densus 88

BEKASI– Tim densus 88 polri menangkap pasangan suami istri (Pasuri) terduga teroris, Asep Roni (21), dan Sutiyah (19), di Kampung Rawa Kalong Poncol, RT 002/04, Desa Karang Satria. Pasangan suami istri (pelaku) diketahui baru tinggal satu bulan yang lalu, dan dikenal tertutup oleh warga sekitar.

Tetangga pelaku, Karmen (36) mengatakan, karena tertutupnya saat mencuci dan menjemur pakaian dilakukan malam hari.”Selama disini enggak pernah ngobrol. Paling saya dengar suara tertawa, paling sering suara mengaji dari HP,” ujarnya saat dimintai keterangan dilokasi kejadian. Senin (23/9).

Bacaan Lainnya

Menurutnya, dua hari sebelum kejadian penggerebekan, ada orang yang tidak dikenal sering lewat sini naik motor. Namun saat itu dirinya tidak curiga, karena mengira orang tersebut bank keliling.”Dua hari sebelum kejadian memang ada orang yang tidak dikenal sering lewat sini naik motor. Saat itu saya tidak curiga, saya kira bank keliling. Badannya besar,” tuturnya.

Namun, dia mengaku tidak mengetahui secara rinci proses penangkapannya,”Suami istri ditangkap, Ada empat mobil gegana, tapi kalau untuk penangkapan mobil pribadi, pelaku di borgol, dan dimasukin ke mobil pribadi,” bebernya.

Sementara itu, kontrakan pelaku terduga teroris Fazri Pahlawan (28) di Kampung Sasak Tiga, RT 02/04, Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, terlihat sepi. Bahkan jendela dan pintu rumah pelaku bisa dibuka, tapi kontrakan pelaku tidak dipasang policy line.

Fazri Pahlawan yang ditangkap di Jalan Raya Sumberjaya, Tambun Selatan, sudah tiga tahun mengontrak, bersama istri, dan adenya pelaku. Ketua RT 02/04, Desa Tridaya Sakti, Muslim mengatakan, selama tiga tahun pelaku mengontrak memang kurang bergaul. Dan kesehariannya hanya mengoprak-ngoprak motornya sendiri.

“Pelaku enggak ada kerjaan, saya suka lihat pelaku sedang ngebongkarin motor sendiri. Kalau istrinya dagang bubur organik, dan istrinya maupun ade pelaku enggak ditangkap,” tuturnya.

Untuk penangkapan sendiri kata dia, bukan dikontrakannya, tapi ada empat mobil gegana dan 16 motor datang ke kontrakan pelaku, dan melakukan pemeriksaan. “Tadi saya lihat ada empat kardus yang dibawa dari kontrakan pelaku,” ungkapnya.

Menurutnya, pelaku ini sudah dipantau dari satu setengah tahun sebelumnya. Saat itu, Mabes Polri menelpon dirinya, yang meminta mengawasi pelaku. Namun tidak diberi tahu pelaku ini teroris. Kemudian semalam sebelum penggerebekan petugas kepolisian mabes menelpon, dan meminta dirinya pagi datang ke kontrakan pelaku.

“Jadi saya dikasih tahu pelaku ini ada sindikat penipuan, bukan teroris dikasih tahu sebelumnya. Tadi malam saya ditelpon, diminta datang kekontrakan pelaku, enggak tahunya ada penggerebekan,” jelasnya.

Kemudian, untuk lokasi kontrakan pelaku terduga teroris lainnya, di Kampung Sasak Tiga, RT 02/06, Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, terpantau sepi, dan kondisi kontrakan tidak dipasang policy line.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *