Film Bisa Jadi Media Belajar, Guru Madrasah Diajak Melek Teknologi

Puluhan guru madrasah se-Kabupaten Sukabumi dilatih melek film di Ponpes Assalam Putri, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (21/9).

SUKABUMI – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi melalui stafnya Urip Mulya mengajak seluruh guru khususnya guru madrasah di Kabupaten Sukabumi untuk mengubah metode pembelajaran lebih modern, dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Apalagi menghadapi era revolusi industri 4.0, guru harus melek terhadap teknologi.

Hal itu diungkap Urip saat mengikuti pelatihan “Guru Melek Film” di Pondok Pesantren (Ponpes) Assalam Putri tepatnya di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (21/9).

Bacaan Lainnya

Ia mengungkapkan, di era industri 4.0 para guru dituntut untuk terus meningkatkan sumber daya yang dimilikinya dan mampu menguasai teknologi.

“Tentunya kami sangat mendukung teman-teman guru untuk menguasai teknologi yang ada, jadi sangat sampai sekolah madrasah itu tertinggal teknologi tetapi sekolah madrasah juga harus selalu terdepan dalam kemajuan teknologi,” ucapnya kepada Radar Sukabumi.

Menurutnya, sudah sepatutnya tenaga kependidikan mengubah metode pendidikan sesuai dengan teknologi yang berkembang saat ini.

“Guru-guru bisa memanfaatkan internet dengan maksimal, tidak hanya sekadar untuk ujian yang saat ini seluruhnya sudah berbasis komputer,” paparnya.

Pihaknya berterimakasih kepada panitia, Kampus Guru Cikal bersama dengan pihak Sinedu dan Assalam selaku tuan rumah yang memercayai Komunitas Guru Belajar Sukabumi yang termasuk di dalamnya guru-guru di lingkup Kemenag Kabupaten Sukabumi dalam kegiatan itu.

“Semoga pelatihan ini dapat lebih memberikan ilmu dan pengetahuan dalam pemanfatan film sebagai media dalam pembelajaran,” ujarnya.

Sementara itu, 50 guru se-Kabupaten Sukabumi ikut pelatihan bertajuk “Guru Melek Film”. Acara yang digagas oleh Komunitas Guru Belajar Sukabumi bekerja sama dengan Kampus Guru Cikal dan Sinema Eduaksi (Sinedu) menghadirkan dua narasumber yaitu Monica dan Wisnu.

Sementara itu perwakilan Assalam Hubudillah menjelaskan, kegiatan ini bertujuan agar guru selalu aktif dan kreatif dalam menyampaikan materi. Di era serba digital ini contohnya, saat anak-anak milienial lebih tertarik terhadap sajian audio visual, tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri yang harus dijawab oleh guru.

“Semoga dengan adanya pelatihan ini guru semakin kreatif dalam mengajar kepada murid-muridnya,” pungkasnya.(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *