MTs Negeri Pacet Kesurupan Massal, Sudah Beberapa Kali

Ilustrasi Kesurupan

PACET – Sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Pacet mengalami kesurupan massal, Rabu (18/9/19). Peristiwa itu terjadi pada saat ratusan siswa tengah mengikuti istigosah atau doa bersama di lapangan sekolah sekitar pukul 08.30 WIB.

Wakil Kepala Madrasah Kesiswaan Mts Negeri Pacet, Lilis Rohmati menerangkan, pada saat seluruh siswa mengikuti doa bersama yang memang rutin dilaksanakan, tiba-tiba ada seorang siswa laki-laki yang histeris seperti kesurupan. Kemudian diikuti tujuh siswa lainnya dari kelas berbeda-beda.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, hal itu terjadi sebab para siswa yang histeris diduga berdoa dengan terlalu berlebihan. Sehingga mengingatkan seseorang, atau orang yang telah meninggal.

”Pertamanya yang paling parah histeris itu siswa laki-laki. Dia mungkin sedang memikirkan sesuatu, atau karena memang kecapean, dan akhirnya jadi semacam kesurupan sebanyak delapan siswa,” terangnya saat dikonfirmasi Radar Cianjur, di kantornya, Selasa (18/9/19).

Kejadian semacam itu, diakui Lilis, memang bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya pernah beberapa kali terjadi, yakni di Senin pekan lalu sebanyak delapan siswa. Terdiri dari dua siswa laki-laki dan enam siswi perempuan dari kelas XI, VII, dan VIII.

”Padahal waktu itu sedang ada penyampaian dari guru dan komite. Supaya anak-anak bisa memiliki akhlak yang lebih baik, bukan sedang kegiatan yang lain,” ujarnya.

Lilis mengatakan, kegiatan doa bersama istigosah itu merupakan program rutin setiap seminggu sekali. Hanya biasanya dilaksanakan di hari Jumat. Menurutnya, pihak sekolah melaksanakan di Rabu ini (kemarin, red) karena hari Jumat waktu itu pun pernah kejadian hal serupa.

”Karena kepala sekolah sedang di Manado dari hari Senin kemarin, jadi kami pun berinisiatif untuk melaksanakan istigosah di hari Rabu. Tadinya supaya menghindari hal seperti kesurupan, eh…malah kejadian lagi,” paparnya.

Dengan adanya peristiwa tersebut, pihak sekolah langsung memulangkan para siswa sekitar pukul 09.30 WIB. Bahkan untuk hari Kamis (hari ini, red) untuk sementara diliburkan.

Hal itu diputuskan supaya membuat para siswa lebih merasa tenang dulu untuk tidak berpikir yang lain-lain ketika sekolah lagi.

”Jadi kami liburkan sehari atas seizin kepala madrasah. Supaya rehat dulu sejenak dan mengupayakan untuk hari libur itu kami mencoba koordinasi dengan para ustadz atau sesepuh setempat,” kata Lilis.

Salah seorang siswa kelas IX berinisial LV membenarkan adanya kesurupan massal tersebut. Ia menyebut, kurang lebih ada 10 siswa yang kesurupan.

”Iya, pak, tadi sekitar setengah sepuluh ada kesurupan. Kami juga kaget dan agak takut. Karena kejadian seperti itu bukan kali ini saja, pernah beberapa kali ju ga,” kata dia.

(RC/dan/pojokjabar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *